SaKA Tuding PT SMD Lebih Prioritaskan WNA Ketimbang Putra Daerah
Theacehpost.com | BLANGPIDIE – Yayasan Supremasi Keadilan Aceh (SaKA) menuding pihak PT Sinar Mentari Dwiguna (SMD) yang bekerja sama dengan PT Juya Aceh Mining (JAM) lebih memprioritaskan Warga Negara Asing (WNA) sebagai tenaga kerjanya ketimbang putra daerah setempat.
“Kita tidak mengetahui kalau selama ini banyak WNA ketimbang putra daerah yang jadi tenaga kerja di PT SMD,” tuding Sekretaris SaKA, Erisman SH melalui press rilis yang diterima Theacehpost.com, Kamis, 6 Juli 2023.
Menurut Erisman, seharusnya pihak perusahaan yang berlokasi di Gampong Ie Mirah Kecamatan Babahrot, Aceh Barat Daya (Abdya) lebih memperioritaskan putra daerah ketimbang WNA.
“Setidaknya ada pengumuman perekrutan karyawan dari pihak perusahaan untuk putra daerah yang ingin bekerja di sana,” ujarnya.
Erisman menduga, tenaga kerja di perusahaan yang bergerak di bidang produksi biji besi itu baik dari tukang masaknya hingga teknisi kelistrikan di impor dari negeri yang berjulukan tirai bambu.
Dugaan Erisman, jumlah WNA yang bekerja di PT SMD lebih dari 14 orang.

“Kita duga tenaga kerja dari luar yang lebih 14 orang itu belum melapor ke dinas terkait soal kedatangan mereka ke Abdya,” tambahnya.
Menurut SaKA, kehadiran Perusahaan yang bekerja sama dengan Juya Aceh Mining itu bisa berdampak tidak baik bagi masyarakat sekitar.
“Yang kita khawatirkan setelah hasil bumi dikuras habis oleh perusahaan, masyarakat kita tidak dapat manfaat apapun selain bencana yang akan melanda ke depan,” tegasnya.
Ia menjelaskan, sesuai UUD 1945 dan UU Ketenagakerjaan No 13 tahun 2003, setiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak, serta setiap tenaga kerja memiliki kesempatan yang sama untuk memperoleh pekerjaan.
“Jadi kehadiran perusahaan itu harusnya untuk mensejahterakan masyarakat setempat dengan nilai pokok budaya korporat yang fleksibel dan meminimalisir pengangguran, bukan menguras hasil alam semata,” pungkasnya.[]