Sabang Peringkat Dua Terendah Angka Stunting di Aceh
Theacehpost.com | SABANG – Wakil Wali Kota Sabang, Drs. H. Suradji Junus menyebut stunting di Kota Sabang tercatat berada pada angka 23,8 persen dan merupakan peringkat dua terendah setelah Kota Banda Aceh yang berada pada angka 23,4 persen, berdasarkan Hasil Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2021.
Hal tersebut disampaikan Suradji ketika membuka kegiatan Rekonsiliasi Stunting Tingkat Kabupaten/Kota di Kota Sabang yang diselenggarakan BKKBN Perwakilan Aceh di Aula Bappeda Kota Sabang, Senin, 29 Agustus 2022.
“Meski demikian, tugas dan perjuangan masih panjang. Prevalensi stunting di Kota Sabang masih harus diturunkan dengan penanganan berjenjang dan terintegrasi serta perlu kerja sama antara pemerintah dan masyarakat,” ujarnya.
Ia mengapresiasi dan berterimakasih atas upaya yang telah dilakukan baik oleh Bappeda Kota Sabang, Dinkes dan KB, Dinas Sosial, PMG, PP, dan PA, Tim TPPS Kota Sabang, serta berbagai pihak lainnya. Seluruh pihak tersebut telah berkontribusi maksimal menurunkan prevalensi stunting di Sabang.
Ia mengharapkan kesediaan semua pihak saling bekerja sama dalam menuntaskan permasalahan stunting di Kota Sabang.
“Mudah-mudahan dengan adanya kerja sama lintas sektoral, kita dapat terus menurunkan dan menekan prevalensi stunting, serta mencegah munculnya kasus stunting baru di Sabang,” harapnya.
Kepala perwakilan BKKBN Provinsi Aceh Drs. Sahidal Kastri M. Pd, bangga, mengapresiasi, serta berterimakasih kepada Pemerintah Kota Sabang dan seluruh jajarannya. Hal ini dikarenakan telah berhasil serta mampu menurunkan angka prevalensi stunting di Sabang.
“Dengan angka 23,8 persen tersebut, jika dilakukan upaya terus menerus sesuai strategi rencana aksi nasional, serta dengan pedoman yang ada di dalam peraturan presiden No. 72 tahun 2021, insya Allah Sabang akan mencapai titik target yang ditetapkan oleh Presiden RI yakni 14 persen tahun 2024 nanti,” ujarnya.
Ia menjelaskan, strategi rencana aksi nasional dimaksud yakni dengan menyediakan data keluarga berisiko stunting, pendampingan keluarga berisiko stunting, pendampingan semua calon pengantin/calon PUS, surveilans keluarga beresiko stunting, dan audit kasus stunting.
Jka tahun 2022 ini Pemerintah Kota Sabang dapat menurunkan angka stunting 3 persen secara bertahap, diharapkan Sabang dapat dijadikan pilot project percepatan penurunan stunting.
“Karena saya yakin pemerintah dan masyarakat Sabang sangat proaktif, mudah-mudahan ini dapat tercapai,” tambahnya. []