Rumah Sakit Zahra Lhoksukon Diresmikan, Ini Harapan Sekda
Rumah Sakit Zahra merupakan rumah sakit swasta yang pertama didirikan di wilayah timur Kabupaten Aceh Utara. Dengan hadirnya RS Zahra, diharapkan dapat menjadi salah satu fasilitas layanan kesehatan yang memadai serta mudah diakses bagi masyarakat Aceh Utara.
Dalam sambutannya Sekda A Murtala mengatakan luasnya wilayah Kabupaten Aceh Utara mulai dari Kecamatan Langkahan di ujung timur hingga Kecamatan Sawang di ujung barat, dengan jumlah gampong sebanyak 852 gampong, dan jumlah penduduk sekitar 600 ribu jiwa, sangat membutuhkan fasilitas layanan kesehatan yang memadai serta mudah diakses.
“Sejak dulu, masyarakat Aceh Utara yang berada di bagian tengah dan timur sangat membutuhkan fasilitas layanan kesehatan yang mudah diakses. Dengan hadirnya RS Zahra, tentu saja sangat membantu masyarakat untuk mendapatkan layanan kesehatan yang berkualitas,” ungkap Murtala.
Murtala mengajak manajemen RS Zahra untuk berkolaborasi dalam meningkatkan kualitas layanan kesehatan kepada masyarakat. Sebab layanan kesehatan tidak mungkin bisa dilakukan secara parsial atau sendiri-sendiri, akan tetapi dibutuhkan kolaborasi antar stakeholder, baik dalam pemanfaatan SDM kesehatan maupun sarana-prasarana dan fasilitas Yankes yang tersedia.
“Jajaran manajemen RS Zahra hendaknya dapat mengoperasionalkan RS ini sesuai dengan standar dan ketentuan yang berlaku, sehingga dapat memberikan manfaat yang maksimal bagi masyarakat,” ungkapnya.
Peresmian (grand launching) RS Zahra Lhoksukon turut dihadiri oleh para pejabat unsur Forkopimda Aceh Utara, di antaranya Kapolres Aceh Utara AKBP Deden Heksaputera, SIK, pejabat dari Kodim 0103/Aceh Utara, unsur pimpinan DPRK Aceh Utara, Asisten III Setdakab Aceh Utara Drs Adamy, MPd, Kepala Dinas Kesehatan Amir Syarifuddin, SKM, sejumlah Kepala SKPK, pejabat BPJS Kesehatan, pimpinan perbankan di Lhoksukon, ulama, pejabat Muspika Lhoksukon, dan tokoh masyarakat, serta unsur LSM, organisasi profesi, dan Ormas.
Direktur PT Rumah Sakit Zahra, Ir Jailani Ibrahim mengatakan pihaknya ingin berpartipasi dalam bidang kesehatan di Aceh Utara dengan mendirikan RS ini.
“Harapan kami bisa memberikan layanan kesehatan yang dekat dan mudah dijangkau, khususnya untuk masyarakat wilayah timur Aceh Utara,” kata Jailani.
Dengan membangun RS Zahra ini, lanjut Jailani, diharapkan juga akan timbul multiplier effect bagi masyarakat sekitar. Salah satunya melalui perekrutan tenaga medis dan paramedis, di mana pihaknya sangat mengutamakan putra-putri setempat.
“Kita langsung mulai beroperasi mulai hari ini. Pengoperasian RS dipimpin oleh Direktur RS yaitu dr Rosmanida, dibantu oleh 72 orang tenaga medis dan paramedis. Mereka semua kita rekrut dari Lhoksukon dan sekitarnya. Kami prioritas putra-putri daerah dekat sini, jika tidak ada, barulah kami cari keluar Aceh Utara,” ujar Jailani.
Lebih jauh Jailani menyampaikan terima kasih atas dukungan semua pihak sehingga RS tersebut berdiri dan mulai beroperasi.
“Terima kasih kepada Pemkab Aceh Utara, Dinas PUPR, Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (PRKP), Dinas Kesehatan, dan Dinas Perizinan (Dinas Penanaman Modal, Tenaga Kerja dan Transmigrasi). Alhamdulillah kami semuanya dibantu, terima kasih Bapak Sekda atas support-nya dari jajaran Pemkab Aceh Utara,” ungkap Jailani.
Saat ini, lanjutnya, RS Zahra telah memiliki fasilitas UGD 24 jam, unit rawat jalan, rawat inap, klinik dokter spesialis. Sedangkan layanan rawat inap tersedia untuk Kelas III, Kelas II, Kelas I, juga untuk VIP. Total bed (tempat tidur) yang sudah ada saat ini sebanyak 60 bed.
Kepala Dinas Kesehatan Aceh Utara Amir Syarifuddin, SKM, mengatakan dengan hadirnya RS Zahra diharapkan dapat membantu kinerja pihaknya dalam bidang pelayanan kesehatan masyarakat.
“Ini adalah RS swasta pertama yang hadir di wilayah timur Aceh Utara. Harapan kami agar RS ini terus persiapkan sarana-prasarana dan perbaiki manajemen serta layanan, sehingga nantinya saat dilakukan survei dan sertifikasi akan dapat memenuhi standar yang diharapkan. Saat ini semua fasilitas layanan kesehatan harus melalui proses sertifikasi,” tutup Amir.[]