Ratusan Kepala Sekolah di Aceh Janjikan Integritas Usai Dilantik
Theacehpost.com | BANDA ACEH – Sekretaris Daerah Aceh, Taqwallah melantik 368 Kepala Sekolah Menengah Atas (SMA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan Sekolah Luar Biasa (SLB) se-Aceh, di Aula Dinas Pendidikan Aceh, Senin 17 Januari 2022.
Kepala sekolah yang dilantik itu merupakan hasil dari rangkaian seleksi yang ia lakukan bersama timnya. Taqwallah mengatakan, ada beberapa tahapan yang dilalui para calon kepala SMA, SMK dan SLB tersebut sebelumnya.
Mereka semua, kata Taqwallah, telah melewati proses penilaian dan evaluasi di tingkat cabang dinas, hingga selanjutnya disampaikan kepada Kepala Dinas Pendidikan Aceh. Melalui Kadis, nama-nama mereka diusulkan kepada tim pertimbangan pengangkatan kepala sekolah yang ditunjuk gubernur.
Rekomendasi tim ini merupakan hasil pertimbangan berdasarkan kelulusan siswa UTBK, capaian dan peran aktif dalam program vaksinasi, serta peran aktif saat mengikuti program BEREH dan pertemuan daring zoom pagi (zikir dan doa).
Usai melantik para kepala sekolah, Taqwallah berharap mereka semua menerapkan program kerja, strategi, maupun capaian yang sebelumnya telah dipresentasikan.
“Kualitas pendidikan di Aceh masih butuh perhatian ekstra dari kita semua. Apalagi, sejak pandemi melanda, juga turut berdampak pada pendidikan kita,” ujar Sekda.
Ia mengatakan kinerja kepala sekolah ini nantinya akan dievaluasi kembali untuk melihat sejauh mana tujuan program ini tercapai.
“Saya menitip pesan kepada saudara-saudara, jangan pernah berhenti berinovasi demi peningkatan mutu pendidikan Aceh yang lebih baik,” kata Sekda.
Pakta Integritas
Sebelum prosesi penyerahan SK Pelantikan, seluruh kepala sekolah lebih dulu membacakan pakta integritas secara serempak. Ada tiga poin dari pakta itu yang kemudian ditandatangani, yakni tentang integritas, kinerja dan larangan.
“Bekerja dengan loyalitas tinggi, ikhlas, netral, jujur, disiplin, transparan dan akuntabel, serta profesional, dengan menjunjung tinggi kepentingan negara dan Pemerintah Aceh di atas kepentingan pribadi atau kelompok dalam penyelenggaraan sekolah,” demikian bunyi dari poin dari pakta integritas itu.
Selanjutnya pada poin kinerja, para kepala sekolah di antaranya berjanji untuk meningkatkan kelulusan di perguruan tinggi negeri bagi lulusan SMA, diterima dunia kerja bagi lulusan SMK dan kemandirian siswa bagi lulusan SLB. Mereka juga berikrar akan meningkatkan kepedulian kepada kelompok rentan, siswa miskin dan berkebutuhan khusus.
Para kepala sekolah juga menegaskan untuk pro-aktif pada kegiatan bersama Aparatur Sipil Negara Pemerintah Aceh, seperti zikir, vaksinasi Covid-19 dan donor darah, serta membina dan menjalin hubungan baik dengan mitra.
Sementara pada poin larangan, para kepala sekolah berjanji untuk tidak melakukan korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN) dan penyalahgunaan wewenang, dan senantiasa menghindari konflik kepentingan dalam pelaksanaan tugas.
“Apabila saya tidak memenuhi dan tidak melaksanakan pakta integritas ini, maka saya bersedia mengundurkan diri dan/atau diberhentikan dari jabatan serta tidak akan melakukan tuntutan hukum apa pun,” demikian janji kepala sekolah.(adv)