Ramaikan Seminar Kebangsaan, Muhammad Balia Tanggapi Sosok Pemimpin Ideal untuk Aceh

Dari kiri ke kanan, Ketua PWNU Aceh Tgk H Faisal Ali, Ketua HIPSI Aceh Muhammad Balia, Wakil Ketua MPU Aceh Tgk H Muhibbuthabary, Anggota DPR RI Illiza Sa'aduddin Djamal, dan Wakil Ketua DPRK Bireuen Suhaimi Hamid (paling kanan). [Foto: The Aceh Post]

THEACEHPOST.COM | Banda Aceh – Ketua Himpunan Pengusaha santri Indonesia (HIPSI) Aceh, Muhammad Balia, ikut meramaikan kegiatan Seminar Kebangsaan bertajuk ‘Mencari Pemimpin Ideal untuk Aceh’ yang digelar di Hotel Grand Aceh Syariah, Banda Aceh, Sabtu (29/6/2024).

Seminar Kebangsaan ini menghadirkan pembicara Ketua Umum (Ketum) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Yahya Cholil Staquf, dan Ketum Pengurus Besar Himpunan Ulama Dayah Aceh (PB-HUDA), Tgk Muhammad Yusuf A Wahab.

Menanggapi tema acara yang dibicarakan, Muhammad Balia ikut memberikan tanggapannya terhadap kriteria calon pemimpin untuk Aceh. Menurut Balia, idealnya seorang pemimpin haruslah berasal dari kalangan ahli dan cerdas.

“Standar keahlian yang dimiliki harus meliputi berbagai hal, termasuk mampu menata kewarganegaraan yang akan membawa daerah menuju pada kestabilan di berbagai bidang, baik keamanan, ekonomi, politik pendidikan, kesehatan dan lain-lain,” ujar Muhammad Balia yang juga panitia acara Seminar Kebangsaan dari PB-HUDA.

Selain ahli dan cerdas, Muhammad Balia menekankan bahwa seorang pemimpin juga harus fakih dalam beragama. Pemimpin Aceh ke depan harus paham terhadap pokok-pokok aturan daerah dan nilai-nilai dari Syariat Islam sehingga segala permasalahan yang timbul di kemudian hari bisa direspons dengan konsep Aceh sebagai daerah otonomi khusus.

Di samping itu, Balia menilai kriteria calon pemimpin Aceh ke depan juga harus memiliki sifat jujur, amanah dan mau bertanggung jawab.

“Jujur, amanah dan berani bertanggung jawab merupakan sifat mendasar yang harus dimiliki pemimpin Aceh ke depan. Sifat-sifat ini akan berpengaruh pada setiap putusan yang akan diambil oleh pemimpin nantinya,” ungkap Balia.

Kemudian, lanjut Balia, sosok pemimpin Aceh ke depan itu bukan hanya memikirkan keuntungan pribadi dan kelompok.

“Pemimpin Aceh di masa depan harus terbebas dari misi-misi yang menguntungkan dirinya dan kelompoknya, tetapi seorang pemimpin itu dia harus bisa mengolah segala potensi sumber daya yang dimiliki Aceh untuk bagaimana mengolah kekayaan itu bernilai manfaat untuk masyarakat secara luas,” tuturnya.

Di sisi lain, Ketua HIPSI Aceh ini menyebut bahwa nilai etika dan integritas tinggi juga harus menjadi atribut paling penting untuk dimiliki oleh sosok pemimpin Aceh ke depan.

“Seorang pemimpin dengan standar etika tinggi menyampaikan komitmen terhadap keadilan, menanamkan keyakinan bahwa mereka akan menghormati aturan main. Standar moral yang tinggi sebagai kompetensi itulah yang paling penting dimiliki oleh sosok pemimpin Aceh ke depan,” ungkap Balia.

Untuk diketahui, kegiatan Seminar Kebangsaan bertajuk ‘Mencari Pemimpin Ideal untuk Aceh’ diselenggarakan oleh PB-HUDA bekerja sama dengan PWNU Aceh. Kegiatan seminar ini diikuti oleh ribuan peserta dari berbagai penjuru Aceh. Hadir juga sejumlah tokoh-tokoh publik membersamai kegiatan akbar tersebut. (Akhyar)

Baca berita The Aceh Post lainnya di Google News

Komentar Facebook