Puluhan Pedayung dari 21 Kabupaten/Kota Bersaing di Lomba Kayoh Jaloe PKA-8

Lima perahu dayung dari kabupaten/kota yang berbeda sedang beradu cepat dalam perlombaan Kayoh Jaloe di Krueng Lamnyong, Banda Aceh, Senin, 6 November 2023. (Foto: Theacehpost.com).

Theacehpost.com | BANDA ACEH – Puluhan pedayung dari 21 kabupaten/kota di Aceh bersaing dalam lomba Kayoh Jaloe yang digelar sebagai rangkaian Pekan Kebudayaan Aceh (PKA) ke-8. Lomba ini diadakan sebagai bentuk melestarikan kembali permainan tradisional Aceh.

banner 72x960

Lomba Kayoh Jaloe terbagi dalam tiga babak, yakni penyisihan, semifinal, dan final. Sebelum pertandingan dimulai, masing-masing peserta terlebih dahulu dipanggil oleh wasit untuk memasuki lintasan sesuai nomor urut. Setiap perahu didayung dua orang dengan jarak 200 meter.

Pada babak penyisihan yang digelar, Senin, 6 November 2023, sebanyak 10 kabupaten/kota berhasil lolos ke babak semifinal. Kesepuluh daerah tersebut adalah Nagan Raya, Aceh Jaya, Aceh Singkil, Aceh Timur, Langsa, Sabang, Aceh Barat, Aceh Tengah, Aceh Utara, dan Aceh Besar.

Pertandingan semifinal akan digelar pada Selasa, 7 November 2023. Pemenang lomba akan diumumkan pada malam harinya.

Lomba Kayoh Jaloe ini dipimpin oleh enam orang wasit yang ketuai Sukardi Putra. Ia mengatakan, sejauh ini pelaksanaan lomba Kayoh Jaloe belum ada kendala.

“Cuaca bagus, cerah, hanya saja air Krueng Lamnyong sedikit keruh. Tapi semua peserta bertanding dalam kondisi baik,” ujarnya.

Wasit Komisi Kontrol, M Nizal mengatakan, dalam perlombaan Kayoh Jaloe pihaknya hanya menerima 21 kabupaten/kota yang mendaftar, sementara dua daerah lainnya tanpa keterangan.

“Kami hanya menerima nama-nama kabupaten/kota yang sudah mendaftar ini saja, dari 21 daerah itu tiga diantaranya Banda Aceh, Bener Meriah, dan Pijay didiskualifikasi lantaran tidak hadir ke lokasi,” katanya.

Nizal menyebutkan, perlombaan Kayoh Jaloe ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan PKA ke-8 yang bertujuan untuk melestarikan kembali permainan tradisional Aceh.

“Lomba ini juga bertujuan untuk meningkatkan minat generasi muda terhadap permainan tradisional Aceh,” pungkasnya.[]

Komentar Facebook

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *