Puasa Ramadan dan Pergerakan Umat Islam

waktu baca 3 menit
H Musannif Sanusi, Ketua Umum DPP Pemuda Islam RI dan Dewan Kehormatan DPP ISAD Aceh.

Bulan Ramadan adalah bulan penuh keberkahan, baik pada urusan ukhrawi maupun perkara duniawi. Oleh karena itu tidak sepantasnya berpuasa dijadikan bulan bermalas-malasan tidur sepanjang hari.

Banyak di antara kita yang lupa bahwa di bulan Ramadan terjadi perjuangan dan pergerakan besar umat Islam lintas zaman, sejak zaman Rasulullah Muhammad saw sampai masa khalifah, dinasti bahkan di zaman modern. Di Negara kita, persiapan awal kemerdekaan Indonesia hingga hari proklamasi terjadi di bulan yang agung bagi umat Islam ini.

Republik Indonesia merdeka dari penjajahan  pada 17 Agustus 1945 bertepatan 9 Ramadan 1364 H. Dan itu bukan hanya kebetulan namun sudah menjadi qadarullah umat Islam dimerdekakan pada bulan yang agung.

Para pendiri Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) ini yang mayoritas muslim memilih tanggal kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus berlandaskan nuzulul quran diperingati  pada 17 Ramadan dan salat pun sehari 17 rakaat.

Alhmdulillah selain tokoh terkenal seperti Soekarno dan Hatta, ada juga keikutsertaan dan kerja keras para pemuda islam mendatangi para panitia kemerdekaan diwakili oleh Chairul Saleh, Sukarni, dan Wikana untuk segara memproklamirkan kemerdekaan Indonesia.

banner 72x960

Jadi, Ramadan selain sebagai bulan puasa untuk meraih kemenangan di Idulfitri, juga merupakan bulan jihad dalam arti yang luas. Hal ini terlihat dengan banyak perang dan penaklukan yang dilakukan oleh kaum muslimin di bulan suci ini.

Para pendahulu kita dalam kondisi berpuasa tak menjadikan dalih dan halangan dalam perjuangan membela agama Allah Swt dan melakukan pergerakan.

Berikut sejumlah perang yang tercatat dalam sejarah yang dilalui oleh kaum muslimin di bulan Ramadan;

Perang Badar Al Kubra terjadi pada bulan Ramadan tahun kedua Hijriyah. Peperangan ini dimenangkan oleh kaum Muslimin yang istimewa. Perang Khandaq yang terjadi pada tahun 5 Hijriah, Perang Tabuk kemenangan diraih dipenghujung bulan, yakni pada 26 Ramadan dan Kemudian pembebasasan Palestina oleh Sultanm Shalahuddin Al-Ayyubi  juga terjadi pada bulan penuh berkah ini.

Di sering di lupakan. perebutan Sunda Kelapa yang sekarang kita kenal sebagai kota Jakarta. Terjadi pada bulan Ramadan  tepatnya pada 22 Ramadan 933 H atau 22 Juni 1527 M.

Jadi, untuk mengulang sejarah gemilang dan keberhasilan masa lalu, untuk menyosong Indonesia Emas 2045 kita mulai dari Ramadan 1444 H ini.

Tentunya harus kita mulai dengan langkah-langkah konkrit dan bertahapan menuju Indonesia satu abad,

Hal pertama yang sangat penting adalah pendidikan, karena untuk memaksimalkan potensi para pemuda, dibutuhkan penguatan karakter generasi muda hanya melalui pendidikan.

Sekarang beasiswa ada di berbagai kampus negeri dan swasta. Hampir tidak alasan tidak mau kuliah di perguran tinggi, kecuali hanya alasan klasik bernama “malas”.

enapa harus melalui pendidikan, hal ini bertujuan membangun jati diri, mentalitas, integritas, etos, dan budi pekerti sehingga menempa sumber daya manusia yang berdaya saing di pasar global dalam bentuk ekonomi kreatif digital.

Jadi, ada tiga hal terpenting dalam menyambut Indonesia emas, pertama, pendidikan, kedua pendidikan dan ketiga juga pendidikan. Tanpa SDM, sumber daya alam dan infrastruktur semua nihil tidak berguna.

Penulis: H Musannif Sanusi, Ketua Umum DPP Pemuda Islam RI dan Dewan Kehormatan DPP ISAD Aceh

Komentar Facebook

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *