Puasa Jalan Terus, tapi Shalat Wajib Ditinggal? Ini Jawaban dan Dampaknya!
THEACEHPOST.COM | Banda Aceh – Puasa dan shalat adalah dua ibadah utama dalam Islam yang wajib dijalankan oleh setiap Muslim. Puasa Ramadan merupakan rukun Islam ketiga, sedangkan shalat lima waktu adalah rukun Islam kedua yang menjadi tiang agama. Namun, masih banyak orang yang menjalankan puasa tetapi meninggalkan shalat. Hal ini menimbulkan pertanyaan, apakah puasanya tetap sah?
Dalam Islam, shalat memiliki kedudukan yang sangat penting. Rasulullah ﷺ bersabda bahwa shalat adalah amalan pertama yang akan dihisab di hari kiamat. Oleh karena itu, meninggalkan shalat dengan sengaja dianggap sebagai dosa besar. Beberapa ulama bahkan berpendapat bahwa orang yang tidak shalat bisa keluar dari Islam, sehingga ibadah lainnya, termasuk puasa, menjadi tidak sah.
Sebagian ulama berpendapat bahwa puasa seseorang yang tidak melaksanakan shalat dianggap tidak diterima oleh Allah. Mereka mendasarkan pandangan ini pada hadis dan ayat Al-Qur’an yang menekankan bahwa shalat adalah kunci utama dalam keislaman seseorang. Jika seseorang meninggalkan shalat, ibadah lainnya dianggap sia-sia karena ia telah mengabaikan kewajiban utama dalam agama.
Namun, ada juga ulama yang berpendapat bahwa puasa dan shalat adalah dua ibadah yang terpisah. Menurut pandangan ini, puasa tetap sah secara hukum meskipun seseorang meninggalkan shalat, tetapi nilai dan pahalanya berkurang drastis. Puasa seharusnya tidak hanya menahan lapar dan dahaga, tetapi juga memperbaiki akhlak dan meningkatkan ketakwaan. Jika seseorang masih meninggalkan shalat, itu menunjukkan bahwa puasanya belum berdampak maksimal dalam kehidupan spiritualnya.
Syekh Ali Jaber, dalam salah satu ceramahnya, menegaskan bahwa meninggalkan shalat secara sengaja bisa menyebabkan seseorang kehilangan keislamannya. Beliau menyampaikan bahwa ibadah seperti puasa dan sedekah tidak akan memiliki nilai jika seseorang meninggalkan shalat. Oleh karena itu, menjalankan puasa tanpa shalat bukanlah pilihan yang benar, karena shalat adalah bukti utama ketaatan seorang hamba kepada Allah.
Selain itu, puasa yang dijalankan tanpa shalat berpotensi hanya menjadi rutinitas fisik semata, bukan ibadah yang membawa perubahan spiritual. Allah memerintahkan puasa agar manusia menjadi lebih bertakwa. Jika seseorang tetap meninggalkan shalat, maka tujuan utama dari puasa, yaitu meningkatkan ketakwaan, belum benar-benar tercapai.
Agar puasa menjadi lebih bermakna, seorang Muslim harus berusaha melaksanakan shalat dengan disiplin. Ramadan adalah momen terbaik untuk memperbaiki ibadah dan membangun kebiasaan baru yang lebih baik. Tidak hanya berpuasa, tetapi juga memperbanyak ibadah lain seperti membaca Al-Qur’an, berdzikir, dan melakukan amal kebaikan.
Meskipun ada perbedaan pandangan mengenai sah atau tidaknya puasa bagi orang yang meninggalkan shalat, yang jelas meninggalkan shalat adalah dosa besar. Puasa yang benar adalah puasa yang dibarengi dengan ketaatan penuh kepada Allah, termasuk menjaga shalat lima waktu.
Oleh karena itu, bagi siapa pun yang berpuasa, sebaiknya juga berusaha memperbaiki ibadah shalatnya agar puasanya benar-benar diterima dan memberikan manfaat bagi kehidupan di dunia dan akhirat. (Berbagai sumber)