Potensi Wisata Aceh Jaya Belum Tergarap Maksimal

Panorama pesisir Pantai Nisero, Panga, Kabupaten Aceh Jaya. (Foto: TAP/Farabi)

Oleh: Suherman, AMK.

banner 72x960

KAWASAN Aceh Jaya, tepatnya di seputaran Calang selalu terlihat sepi di kala libur panjang atau setiap menjelang akhir pekan.

Hal ini disebabkan para pekerja di Aceh Jaya, terutama Aparatur Sipil Negara (ASN) saat akhir pekan memilih mengisi hari liburnya ke Banda Aceh, Meulaboh, atau pulang kampung ke kabupaten lain.

Hal ini sudah lama terjadi. Bahkan, sudah menjadi lumrah di kalangan masyarakat setempat.

Namun, akibat ‘kebiasaan’ tersebut tentu saja membuat Aceh Jaya dirugikan sebab perputaran uang sangat rendah.

Kita berharap, bagaimana caranya Pemerintah Aceh Jaya untuk membalikkan keadaan menjadi daerah tujuan wisata dan membuat suasana sepi di hari libur selama ini menjadi ramai.

Aceh Jaya ini sebenarnya memiliki potensi sebagai salah satu destinasi unggulan di tanah rencong. Hanya saja, belum tergarap secara maksimal.

Apabila panorama alam Aceh Jaya dikembangkan dengan konsep wisata syariah, maka ekonomi masyarakatnya akan tergerak, bahkan perputaran uang meroket sehingga akan meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD).

Selain mengandalkan sektor kelautan, perikanan, pertanian, perkebunan, dan peternakan, seharusnya Aceh Jaya juga harus lebih berfokus di bidang pariwisata.

Selama ini, memang, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Aceh Jaya, aktivis lingkungan, pegiat wisata sudah berbuat untuk memajukan sektor wisata.

Namun, ke depan saatnya untuk lebih mencurahkan buah pikirannya untuk terus menggenjot potensi wisata Aceh Jaya, begitu juga dengan beberapa sektor lainnya.

Apalagi, saat ini Pelabuhan Aceh Jaya sudah aktif beroperasi untuk transportasi ekspor-impor dan pelayaran.

InsyaAllah, jika estapet pembangunan dari bupati ke bupati periode berikutnya terus berjalan berkesinambungan sesuai perencanaan strategis (Renstra) Pemerintah Aceh Jaya yang telah disusun, maka sukses besar bukan hanya mimpi untuk dicapai daerah ini.

Kendati demikian, hal ini tentunya perlu dukungan penuh dari para wakil rakyat di Dewa Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK), dukungan anggota DPRA Dapil 10 dan ASN yang bertugas di bidang pariwisata untuk lebih ekstra dalam membangun Aceh Jaya. []

*Penulis adalah mantan PNS Aceh Jaya yang kini fokus ke sektor swasta, serta juga politikus muda.

Komentar Facebook

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *