Polisi Sebut Tak Ada Tanda Kekerasan Terhadap Satgas Unaya yang Meninggal saat Unjuk Rasa

THEACEHPOST.COM | Banda Aceh – Kasatreskrim Polresta Banda Aceh, Kompol Fadillah Aditya Pratama menyebutkan bahwa tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan terhadap Wahidin (50), seorang anggota satuan tugas (satgas) Universitas Abulyatama (Unaya), yang meninggal dunia saat berlangsungnya unjuk rasa mahasiswa di lingkungan kampus, Kamis (17/4/2025).

banner 72x960

Ia mengatakan berdasarkan keterangan dokter jaga di Instalasi Gawat Darurat (IGD) RS Pertamedika Ummi Rosnati, korban tiba di rumah sakit pada pukul 11.20 WIB dalam kondisi tanpa denyut nadi, tidak bernapas, dan tekanan darah tidak terbaca.

“Setelah dilakukan pemeriksaan medis, termasuk elektrokardiogram (EKG), korban dinyatakan telah meninggal dunia,” jelasnya,.

Lebih lanjut dikatakan, berdasarkan hasil visum luar tidak menemukan adanya luka atau memar pada tubuh korban. Namun, ditemukan pasir pada bagian kepala serta korban mengeluarkan air seni, yang disebut sebagai reaksi umum tubuh pascakematian.

“Tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan atau bekas pukulan benda tumpul dari hasil pemeriksaan luar,” tambahnya.

Atas permintaan keluarga, jenazah kemudian dipulangkan ke rumah duka di Desa Bung Bak Jok, Kecamatan Blang Bintang, Kabupaten Aceh Besar, menggunakan ambulans milik RS Pertamedika.

Pihak kepolisian menegaskan hingga saat ini tidak ditemukan unsur pidana dalam kejadian tersebut. Keluarga korban juga telah menerima jenazah untuk dimakamkan.

Wahidin diketahui merupakan petugas satgas di lingkungan Universitas Abulyatama. Ia meninggal dunia di tengah meningkatnya tensi aksi unjuk rasa mahasiswa yang dipicu oleh konflik internal dalam tubuh yayasan pengelola kampus tersebut.

Komentar Facebook