PLTA Pertama di Aceh Bakal Beroperasi Akhir Tahun Ini
THEACEHPOST.COM | Takengon – Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Peusangan atau PLTA pertama di Provinsi Aceh tak lama lagi akan beroperasi. Hal ini sebagaimana dikonfirmasi oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
Direktur Jenderal Ketenagalistrikan, Jisman P Hutajulu mengatakan, PLTA Peusangan yang memiliki kapasitas 88 MW dan berlokasi di Aceh Tengah itu ditargetkan akan beroperasi pada akhir tahun 2024.
“PLTA Peusangan merupakan PLTA pertama di Provinsi Aceh dan saat ini progres fisik di lapangan telah mencapai 94,71 persen dan direncanakan Commercial Operation Date (COD) unit 1 (45 MW) pada akhir tahun 2024 dan unit 2 (43 MW) pada Mei 2025,” kata Jisman dalam siaran pers yang diterima Theacehpost.com, Jakarta, Kamis (25/4/2024).
Jisman menyebut tantangan sektor ketenagalistrikan ke depan bukan hanya terkait masalah keandalan, efisiensi dan harga listrik yang murah, namun juga masalah lingkungan yang berimbas kepada tuntutan pengelolaan emisi dan peningkatan energi hijau.
“Pemerintah mendukung dekarbonisasi dan net zero emission, dan kita mau mengurangi emisi di negara kita serta support pengurangan emisi di dunia,” ujarnya.
Menurut Jisman, PLTA Peusangan akan menjadi salah satu tulang punggung pemanfaatan energi bersih di Pulau Sumatera karena memiliki peranan yang sangat penting dalam pemenuhan kebutuhan tenaga listrik, khususnya untuk Provinsi Aceh.
PLTA Peusangan memiliki peran sebagai pembangkit baseload, menurunkan Biaya Pokok Penyediaan (BPP) tenaga listrik, meningkatkan keandalan sistem, berkontribusi dalam Bauran EBT sebesar 0,61 persen dalam mencapai target bauran nasional dan untuk jangka panjang akan menurunkan konsumsi LNG di Sumatera Utara.
Secara terpisah, Direktur Mega Proyek dan Energi Baru Terbarukan PT PLN (Persero) Wiluyo Kusdwiharto menyampaikan PLTA Peusangan ini adalah proyek PLTA terlama sepanjang sejarah.
“Dari 1994 dimulai dengan pekerjaan preparasi dan sempat terhenti tahun 1996 karena ada masalah sosial politik, kemudian kembali dilanjutkan 2011, dan sampai 2024 progresnya sudah mencapai 94 persen,” ujar Wiluyo.
Wiluyo menjelaskan, terkait dengan hambatan yang ada dalam pembangunan PLTA Peusangan secara teknis sudah bisa PLN tuntaskan, saat ini hanya menyelesaikan isu terkait masalah sosial.
Untuk itu PLN akan melakukan sosialisasi kepada masyarakat terkait dengan dampak dan manfaat adanya PLTA Peusangan.
Sekedar informasi, pendanaan PLTA Peusangan saat ini dibiayai oleh Pendanaan dari JICA Jepang. Dalam perencanaannya, Listrik yang dihasilkan dari PLTA Peusangan akan dievakuasi melalui jalur transmisi 150 kV PLTA Peusangan 1 – Takengon dan transmisi 150 kV PLTA Peusangan 2 – Bireuen dan distribusi 20 kV Takengon Utara – Takengon Selatan yang saat ini telah selesai pembangunannya. (Akhyar)