Pilu, Warga Gaza Mengais Sampah untuk Cari Makanan
Theacehpost.com | GAZA – Warga Palestina di Jalur Gaza mengais sampah hanya demi mencari makanan sehari-hari di tengah tingginya level kemiskinan di wilayah itu.
Demikian disampaikan kepala Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pengungsi Palestina (UNRWA), Philippe Lazzarini, dalam sebuah wawancara.
Ia menyebut kemunculan pandemi Covid-19 semakin memperburuk penderitaan warga dan pengungsi Palestina.
“Di Lebanon, Suriah, Yordania, Gaza, dan di mana pun itu, pengungsi Palestina semakin menderita karena adanya pandemi. Ada rasa keputusasaan di banyak tempat,” kata Lazzarini.
“Bahkan di Gaza, orang-orang mengais sampah untuk mencari makanan. Banyak orang harus berjuang keras hanya demi menyediakan satu hingga dua makanan per hari untuk keluarga mereka,” sambungnya, dilansir dari laman Guardian pada Senin, 12 Oktober 2020.
Lazzarini, seorang tokoh bidang kemanusiaan yang berpengalaman, ditunjuk menjadi Komisaris Jenderal UNRWA pada April lalu. Lazzarini menjadi kepala UNRWA saat salah satu agensi PBB itu sedang mengalami berbagai krisis, termasuk di bidang finansial.
Krisis finansial UNRWA diperparah usai hubungan agensi tersebut dengan negara donor terbesarnya, Amerika Serikat, memburuk. Pemerintahan AS di bawah Presiden Donald Trump menyebut UNRWA sebagai agensi “cacat,” dan aliran dana dari AS pun disetop pada Agustus 2018.
Kondisi UNRWA juga diperparah skandal. Mantan kepala UNRWA mengundurkan diri tahun lalu usai sebuah investigasi terkait dugaan adanya nepotisme di agensi tersebut.
Memiliki pengalaman di bidang kemanusiaan selama tiga dekade, Lazzarini berusaha mengembalikan citra positif UNRWA.
“Dalam situasi yang tidak stabil ini, kita membutuhkan UNRWA yang dapat diprediksi. Kita membutuhkan sebuah organisasi dan pendanaan yang dapat diprediksi,” ucap Lazzarini.
Karena pandemi Covid-19, Lazzarini sempat menjalani isolasi selama empat pekan di Yerusalem dan Amman. Selama isolasi, Lazzarini berusaha menggalang dana dari berbagai donor via telekonferensi.
“Kami berada dalam mode krisis jika menyangkut perputaran uang. UNRWA secara konstan terus mencari pendanaan,” sebut Lazzarini, yang menyebut penghentian aliran dana dari AS pada 2018 sebagai sebuah pukulan telak bagi UNRWA.