Perjalanan Sukses Masdar Bikin Usaha Susu Kedelai Naik Kelas dengan Brand Soya Ku Jaya

Pelaku UMKM Soya Ku Jaya, Masdar. [Foto: Istimewa]

THEACEHPOST.COM | Karang Baru – Setiap orangtua ingin memberikan nutrisi terbaik untuk mengoptimalkan tumbuh kembang anaknya, hal ini termasuk saat memilih susu anak.

Bicara soal susu, mayoritas orangtua mungkin akan memberikan susu sapi sebagai asupan nutrisi. Tetapi tidak semua anak bisa mengkonsumsi susu sapi dikarenakan beberapa kondisi, seperti alergi terhadap susu sapi, intoleransi laktosa atau tidak menyukai susu yang terbuat dari hewani.

Namun orangtua tak perlu khawatir, karena susu sari kacang kedelai atau susu soya teruji klinis sebaik susu sapi dalam mendukung tumbuh kembang anak. Tak hanya itu, beberapa orangtua juga telah beralih ke susu soya menggantikan susu sapi.

Masdar, seorang pelaku UMKM asal Aceh Tamiang mampu membawa bisnis susu kedelai naik kelas dengan mengusung brand Soya Ku Jaya. Berawal dari tahun 2015, Masdar melihat pola bisnis susu sari kedelai yang umumnya dijajakan di warung-warung kelontong cukup menjanjikan.

Soya Ku Jaya sangat diminati masyarakat konsumen. [Foto: Istimewa]
Masdar masih ingat betul bagaimana perjalanan awal mencari konsumen yang berminat pada produk buatannya. Saat awal-awal merintis usaha, Masdar memproduksi susu soya dari satu kilo kacang kedelai, kemudian ia jual dengan harga Rp 2000 per bungkus.

Saat percobaan pertama, Soya Ku Jaya hanya laku enam bungkus. Sampai beberapa minggu kemudian penjualannya mentok di angka 30 bungkus per hari.

Namun karena didorong oleh semangat tulusnya dalam berusaha, Masdar kemudian berinisiatif untuk merubah bungkus soya menjadi lebih ekonomis. Hingga sekarang Soya Ku Jaya telah menjadi langganan banyak orang.

“Dulu karena costumer saya adalah pedagang sayur, jadi jika mereka jual di harga Rp 2000 dengan pengembalian Rp 1500 ke kami, terasa berat kata mereka. Jadi saya berinisiatif merubah isi dan bungkus soya menjadi harga Rp 1000 per bungkus dengan pengembalian Rp 750 ke kami. Alhamdulillah sampai sekarang Soya Ku Jaya telah menjadi langganan, setidaknya ada 60 orang yang memesan, paling minimal mereka beli 20 batang x Rp 750,” kata Masdar, Aceh Tamiang, Senin (20/5/2024).

Proses produksi Soya Ku Jaya. [Foto: Istimewa]
Masdar punya cara unik dalam melakukan sirkulasi pemasaran produknya. Soya Ku Jaya sudah mulai kerja jam 1 pagi, kemudian pukul setengah 3 pagi sudah mulai melakukan pengemasan yang dibantu oleh tiga orang tetangganya.

“Targetnya jam 4 subuh sudah stand by di pajak atau pasar, yang di rumah nanti akan terus menyiapkan proses pengemasan,” jelasnya.

Masdar termotivasi terus berusaha dalam bisnis soya karena bisnis ini cukup menjanjikan untuk pendapatan tambahan. Kiat-kiat usaha ini diwujudkan dalam bentuk kerja keras, terlihat dari perjuangan Masdar merintis Soya Ku Jaya dari mencari konsumen pertama hingga produknya menjadi langganan banyak orang.

“Alhamdulillah berkat bisnis ini hampir semua kebutuhan terpenuhi untuk anak bersekolah. Kebutuhan dalam artian umum ya. Kemudian keluarga juga menjadi motivasi kuat pendorong bagi saya untuk terus berusaha lebih keras dalam berbisnis soya,” ungkapnya.

Selain itu, Masdar juga merasa sangat terbantu dengan upaya pendampingan usaha yang dilakukan Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Diskop UKM) Aceh. Menurutnya, Diskop UKM Aceh selama ini telah berjasa dalam pengembangan bisnisnya, terutama dalam membantu urusan perizinan.

Untuk info pemesanan, masyarakat bisa mengorder Soya Ku Jaya dengan cara datang ke tempat atau pesan online melalui aplikasi Whatsapp ke nomor 0812-6903-4362. (Akhyar)

Komentar Facebook

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *