Peringati 17 Tahun Damai Aceh, Mahfud MD Bicara Keutuhan Bangsa

Mahfud MD menghadiri acara peringatan 17 tahun Aceh Damai di Gedung Lemhanas, Jakarta Pusat, Senin, 15 Agustus 2022. (Foto: Kemenko Polhukam)

Theacehpost.com | JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD menyinggung pentingya keutuhan bangsa di hadapan tokoh asal Aceh yang tergabung dalam DPP Diaspora Global Aceh, Senin, 15 Agustus 2022.

banner 72x960

Mahfud meminta agar masyarakat Aceh memaknai perdamaian Aceh di Helsinki, tak hanya sebagai upaya untuk menghentikan kekerasan yang terjadi pada masa lampau, namun juga untuk membangun Indonesia dalam bingkai NKRI.

“Bagi kita perdamaian Aceh di Helsinki itu, tidak bisa hanya dianggap sebuah upaya kekerasan yang mengganggu keamanan, tetapi merajut kembali ke-Indonesia-an kita yang sangat indah di dalam bingkai NKRI,” ungkap Mahfud MD dalam acara peringatan 17 tahun Aceh damai di Gedung Lemhanas, Jakarta Pusat.

Mahfud menjelaskan, kesadaran masyarakat Aceh menjadi bangsa Indonesia telah muncul sejak lama.

Dua tahun pasca Sumpah Pemuda, lanjut Mahfud, tepatnya tahun 1930, munculnya kata Indonesia dalam lagu daerah Aceh dan lagu daerah lainnya yang mengumandangkan kesatuan Indonesia.

“Oleh sebab itu kita bangga dan terharu punya Indonesia yang berangkat dari kebersatuan lintas etnis,” jelas Mahfud.

Konsep kebangsaan yang dianut oleh pendiri bangsa, menurut Mahfud, adalah kebangsaan yang tidak menghilangkan keberagaman.

“Identitas kebangsaan Indonesia tidak pada satu suku, ras, bahasa, atau pun agama tertentu. Identitas kebangsaan Indonesia adalah pada ide, gagasan, dan cita-cita untuk hidup merdeka dan menghapuskan penjajahan di atas dunia,” ujar mantan ketua Mahkamah Konstitusi itu.

Hadir dalam pertemuan ini, sejumlah tokoh asal Aceh seperti Mustafa Abubakar, Sofyan Djalil, Fachry Ali.

Selain itu, hadir juga beberapa tokoh yang berperan dalam proses perdamaian Aceh, seperti Hamid Awaluddin, Hasan Wirajuda, serta fasilitator perdamaian Aceh asal Finlandia, Juha Christensen. []

Komentar Facebook

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *