Pengurus Boling Aceh Terbentuk, Tarmizi Panyang Harapkan Komitmen
Theacehpost.com l BANDA ACEH — Pengurus Cabang Olah Raga Bola Guling Provinsi Aceh Resmi Terbentuk. Keputusan diraih dari hasil Musyawarah Internal yang di pimpin oleh Ketua definitif hasil pemilihan di Musyawarah Provinsi beberapa waktu lalu.
Rapat pembentukan pengurus tersebut dilaksanakan di Hotel Keumala pada hari Sabtu 12 September 2020.
Ketua Boling Aceh, Tarmizi Panyang Menyampaikan kepada Theacehpost.com pada hari Senin, 14 September 2020, semua formasi kepengurusan dibawahnya telah terisi untuk semua bidang kepengurusan yang mencintai olahraga Bola guling.
“Telah terisi oleh orang-orang yang sesuai dengan disiplin Ilmu dan kemampuannya masing-masing. Tinggal selanjutnya kita kirimkan ke Pusat untuk di SK kan,” pungkasnya
“Jika kita melihat dari mandat yang diterima oleh pemberkasan Boling Aceh, sudah terlambat. Seharusnya awal tahun 2020 kita sudah masuk ke dalam pelaksanaan program kerja, maka kita harus kerja keras untuk mengejar ketertinggalan pergerakan organisasi ini,” kata Tamizi Panyang.
Tarmizi juga berharap kepada pengurus yang telah terbentuk ini serius dan komit dalam memajukan boling ke seluruh Aceh secara profesional.
“Jangan cuma numpang nama di SK saja, kita terus melakukan evaluasi kerja dan monitoring rutin, bagi yang tidak aktif nanti siap kita gantikan” tegas Panyang.
Menyangkut dengan acara boling kedepan, Tarmizi menambahkan akan fokus dalam menonjolkan budaya kedaerahan yang dimiliki Aceh. Salah satunya memasukkan lagu himne dalam setiap musyawarah Cabor Boling Kabupaten/Kota di Aceh.
Tarmizi Panyang juga sangat mengharapkan seluruh Cabor lain di Aceh juga dimasukkan hymne kedaerahan dalam setiap even olahraga. Baik bersifat formal maupun non formal. “Karena itu, menyangkut marwah kedaerah kita yang perlu kita jaga dan pertahankan bersama,” katanya.
Tarmizi melanjutkan, “Harus kita bumingkan Budaya Kedaerahan dan Kearifan lokal Aceh meskipun hanya dari hal yang sangat kecil. Dimana Aceh sangat kaya akan hal itu dan juga sesuai yang tertera di poin MoU Helsinki,” tutupnya. (Rifan).
