Pengawalan Syariat Islam Selama Ramadhan di Aceh Melemah

waktu baca 1 menit
Ketua Umum KAMMI UIN Ar-Raniry, Khairul Rahmad

Theacehpost.com | BANDA ACEH – Pengawalan syariat Islam selama Ramadhan di Aceh semakin melemah. Ramadhan yang seharusnya menjadi waktu yang sangat baik untuk meningkatkan amalan-amalan, tapi masih ada orang yang berbuat maksiat.

Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Umum Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry, Khairul Rahmad, Banda Aceh, Senin, 1 April 2024.

“Tidak sedikit sekarang dijumpai orang-orang yang berpacaran, bersantai-santai di tepi pantai, misal di Alue Naga, Ulee Lheu, dan di beberapa titik yang lain,” ujarnya.

Ia menambahkan dalam Ramadhan banyak agenda buka bersama di kafe-kafe maupun di tepi pantai, namun banyak yang tidak melaksanakan salat magrib maupun tarawih, seakan-akan daerah ini tidak ada lagi aturan syariat yang mengikat.

Hal ini juga tidak terlepas dari pada dampak negatif pesatnya perkembangan. Kemajuan zaman memang tidak bisa dielakkan, tapi bisa diproteksi dampak negatifnya.

banner 72x960

Ia meminta semua pihak yang berwewenang, khususnya Dinas Syariat Islam Aceh, Satpol PP dan WH Aceh untuk terus meningkatkan pengawasan dan lebih serius dalam mengawal pelaksanaan syariat Islam di Aceh.

“Pelaksanaan syariat Islam di Aceh harus terus ditingkatkan, dan jangan sampai melemah,” katanya.

Manfaat peningkatan pengawasan syariat Islam adalah kebaikan bersama dan identitas masyarakat Aceh turun-temurun. []

Komentar Facebook

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *