Pengajian Tastafi Masjid Raya Baiturrahman Bulan Ini Digelar Jumat Ketiga, Angkat Tema Rumah Tangga Sakinah Mawaddah wa Rahmah
THEACEHPOST.COM | Banda Aceh – Pengajian rutin Tafaqquh Fid-Din (Tastafi) yang biasanya digelar pada Jumat malam (malam Sabtu) pekan kedua setiap bulan di Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh, pada bulan ini mengalami perubahan jadwal. Pengajian akan dilaksanakan pada Jumat ketiga, tepatnya 18 April 2025.
Pada edisi bulan Syawal ini, Pengajian Tastafi mengangkat tema “Membentuk Rumah Tangga yang Sakinah, Mawaddah wa Rahmah.”
Kajian akan disampaikan oleh Dr. Abi H. Zahrul Mubarak HB, M.Pd., ulama muda Aceh yang dikenal luas dengan sapaan Abi MUDI. Ia merupakan putra dari ulama kharismatik Abu MUDI dan saat ini menjabat sebagai Mudir Ma’had Aly MUDI Masjid Raya Samalanga.
Pemilihan tema tersebut dilatarbelakangi oleh momen bulan Syawal yang kerap menjadi pilihan banyak pasangan untuk melangsungkan pernikahan.
“Pengajian ini diharapkan menjadi panduan praktis dan spiritual bagi para pemuda yang sedang mencari pasangan, serta bagi para orang tua dalam menentukan kriteria menantu yang baik,” ujar Tgk. Marwan Yusuf, Koordinator Pengajian Tastafi Masjid Raya Baiturrahman.
Menurutnya, rumah tangga yang sakinah, mawaddah wa rahmah adalah keluarga yang harmonis, di mana suami dan istri saling memahami serta menunaikan hak dan kewajiban masing-masing. Rumah tangga yang ideal juga tidak melalaikan pendidikan anak, baik dalam aspek duniawi maupun ukhrawi.
Abi MUDI dalam kajian nanti akan mengulas secara mendalam konsep rumah tangga Islami yang kokoh dan bagaimana membangunnya sejak awal pernikahan.
“Kita ingin pengajian ini menghadirkan solusi untuk menekan angka perceraian sekaligus memperkuat fondasi rumah tangga, baik bagi pasangan baru maupun yang telah lama menikah,” tambah Tgk. Marwan.
Pengajian Tastafi di Masjid Raya Baiturrahman telah menjadi salah satu agenda dakwah yang dinanti masyarakat Banda Aceh dan sekitarnya. Selain sebagai ajang silaturahmi, forum ini juga menjadi media pembelajaran keislaman yang menyentuh persoalan kehidupan nyata umat.
Acara terbuka untuk umum dan akan dimulai usai salat Isya berjemaah. Panitia mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk hadir dan mengambil manfaat dari kajian ini.