Pemko Lhokseumawe dan BPOM Aceh Temukan Produk Makanan Kedaluwarsa di Suzuya
Theacehpost.com | LHOKSEUMAWE – Dalam rangka persiapan menyambut Hari Raya Idulfitri 1445H, Pemerintah Kota (Pemko) Lhokseumawe, bersama Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Aceh, melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke pusat perbelanjaan Suzuya di Lhokseumawe, Kamis, 4 Maret 2024.
Sidak bertujuan untuk memastikan keamanan dan kelayakan produk makanan yang dijual menjelang hari raya. Hasilnya, ditemukan adanya produk makanan yang telah kedaluwarsa, rusak segel, dan penyok kemasan.
Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Lhokseumawe, T Adnan SE, menekankan pentingnya meningkatkan perhatian terhadap pangan dan keamanan produk yang dijual, terutama menjaga kesehatan warga Lhokseumawe.
“Dalam sidak tersebut ditemukan adanya produk makanan yang telah kedaluwarsa, rusak segel, dan penyok kemasan.
ntuk itu Pemerintah Kota Lhokseumawe berharap agar manajemen Suzuya dapat lebih meningkatkan perhatian terhadap pangan dan keamanan produk yang dijual.
“Terutama produk makanan, demi menjaga kesehatan dan keamanan warga Lhokseumawe, Keamanan pangan menjadi prioritas utama, terutama menjelang momen Lebaran dimana konsumsi masyarakat meningkat” ujar Adnan.
Sedangkan Kepala BPOM Aceh, Yudi, menjelaskan bahwa intensifikasi pengawasan ini difokuskan pada pengecekan produk makanan untuk memastikan kepatuhan terhadap ketentuan yang berlaku termasuk tidak kedaluwarsa, tidak rusak segel, dan tidak penyok atau rusak.
“Produk yang tidak memenuhi kriteria akan langsung dimusnahkan untuk menjaga keamanan konsumen,” kata Yudi
Sementara itu, Manajer Suzuya Said Abrar menyambut baik inspeksi yang dilakukan oleh BPOM Aceh dan Pemerintah Kota Lhokseumawe. Dalam responsnya, Said berkomitmen akan mengembalikan produk yang tidak memenuhi standar ke supplier dan memastikan bahwa manajemen akan melakukan sortir ulang barang yang dijual untuk menghindari kejadian serupa di masa depan.
Kegiatan sidak ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran dan tanggung jawab para pelaku usaha di bidang pangan, khususnya menjelang hari besar seperti Lebaran, dimana konsumsi masyarakat terhadap produk makanan mengalami peningkatan signifikan.
Ini merupakan bagian dari upaya bersama untuk menjaga kesehatan dan keamanan masyarakat dalam mengonsumsi produk makanan. []