Pemko Banda Aceh dan Kemenag Sinergi Perkuat Program Keagamaan dan Haji 2025
THEACEHPOST.COM | Banda Aceh – Pemerintah Kota Banda Aceh dan Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Banda Aceh sepakat memperkuat kolaborasi dalam pelaksanaan program keagamaan dan persiapan haji tahun 2025.
Kesepakatan tersebut mengemuka dalam audiensi yang digelar di Pendopo Wali Kota Banda Aceh, Jumat (2/5/2025). Wali Kota Banda Aceh, Illiza Sa’aduddin Djamal, menerima langsung jajaran Kemenag yang dipimpin Kepala Kantor Kemenag Kota, H. Salman.
Dalam pertemuan itu, Wali Kota Illiza menyampaikan komitmen penuh Pemko Banda Aceh untuk mendukung pelaksanaan program-program strategis keagamaan. Ia menegaskan bahwa kolaborasi antara pemerintah daerah dan Kemenag sangat penting dalam memperkuat syariat Islam serta pembinaan umat, khususnya generasi muda.
“Pemerintah kota siap mendukung, baik melalui anggaran maupun kelembagaan, agar program keagamaan dapat berjalan efektif dan memberi manfaat nyata bagi masyarakat,” ujar Illiza.
Ia juga menekankan perlunya memperluas cakupan layanan keagamaan, mulai dari pembinaan calon pengantin, siswa sekolah dasar melalui program diniyah, hingga bimbingan spiritual bagi masyarakat umum. Menurutnya, penguatan nilai-nilai agama harus dimulai sejak dini dan dilakukan secara berkelanjutan.
Sementara itu, Kepala Kantor Kemenag Kota Banda Aceh, H. Salman, menyampaikan bahwa sebanyak 559 jemaah haji asal Banda Aceh akan diberangkatkan dalam lima kelompok terbang (kloter). Kloter pertama dijadwalkan masuk asrama haji pada 17 Mei pukul 08.00 WIB.
Ia juga menguraikan sejumlah program yang membutuhkan sinergi lintas sektor, seperti manasik haji sepanjang tahun, pengembangan madrasah, bimbingan pranikah, dan penguatan penyuluhan agama.
“Kami mengapresiasi dukungan Wali Kota dan jajaran Pemko Banda Aceh. Kami berharap kerja sama ini dapat terus diperkuat demi kemaslahatan umat,” ujar Salman.
Adapun beberapa poin penting hasil audiensi meliputi rencana pelaksanaan peusijuk massal untuk jemaah haji, koordinasi teknis dengan Biro Kesejahteraan Rakyat, integrasi Program Monsahara (Monitoring Shalat dan Thaharah) ke dalam pembelajaran diniyah, optimalisasi penyaluran zakat melalui Baitul Mal, pelibatan penyuluh agama dalam penguatan akidah, serta peningkatan kualitas kursus pranikah bagi calon pengantin.