Pemerintah Diminta Serius Jaga Akidah di Perbatasan Aceh

Gerakan Pemuda Subuh (GPS) di Masjid Darul Makmur Lambaro Skep, Banda Aceh, Sabtu, 14 Agustus 2021. (Foto: GPS)

Theacehpost.com | BANDA ACEH – Ketua Forum Dakwah Perbatasan (FDP), ustaz dr. Nurkhalis Sp.JP-FIHA, menceritakan perkembangan Islam dan nasib warga Aceh yang hidup di perbatasan Aceh-Sumatera Utara (Sumut).

banner 72x960

Umat muslim di perbatasan seperti di daerah Aceh Singkil, Aceh Tenggara, Subulussalam, kata dia berada dalam ancaman kemiskinan dan kebodohan, sehingga sangat mudah berpindah agama.

Ia mengajak warga muslim yang hidup di lingkungan mayoritas Islam untuk peduli kepada umat muslim di perbatasan Aceh-Sumut agar syariat Islam di perbatasan meningkat.

“Jangan ada sejengkal tanah Aceh yang tiada azan,” ujar Ustaz Nurkhalis saat ceramah Subuh di Masjid Darul Makmur Lambaro Skep, Banda Aceh, Sabtu, 14 Agustus 2021.

Ustaz Nurkhalis, yang juga dokter spesialis jantung dan pembuluh darah itu pun mengkhawatirkan nasib Islam di Aceh jika kondisi itu terus dibiarkan.

Menurutnya, permasalahan tersebut bukan hanya minim ilmu agama, tapi masalah kemiskinan. Mereka sangat mudah pindah agama dengan modus bantuan.

“Tidak cukup hanya menempatkan dai perbatasan. Masalah ini sangat besar, harus menjadi tanggung jawab bersama masyarakat Aceh dan pemerintah,” katanya.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Gerakan Pemuda Subuh (GPS) Aceh, Akmal Iman mengatakan persentase muslim di perbatasan Aceh-Sumut terus menurun.

Oleh sebab itu, ia mengajak masyarakat untuk terus mendukung secara morel dan materiel gerakan dakwah perbatasan.

“Saya meminta pemerintah Aceh agar serius memperhatikan masalah akidah, sebab melindungi agama bagian dari tujuan syariat,” pinta Akmal. []

Komentar Facebook

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *