Pemerintah Dikabarkan Berencana Akan Pungut Iuran Pariwisata dari Tiket Pesawat

Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta. [Dok Angkasa Pura II]

THEACEHPOST.COM | Jakarta – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uno mengaku bahwa pemerintah ada berencana untuk mengadakan rapat terkait wacana pungutan dana pariwisata melalui tiket pesawat.

banner 72x960

Namun, Sandi meminta masyarakat untuk tidak khawatir terkait apapun hasil rapat yang akan datang. Sebab, hingga saat ini belum ada keputusan apapun terkait pungutan tersebut.

“Memang ada rapat koordinasi untuk membahas rencana dana pariwisata berkelanjutan,” ungkap Sandi dalam acara temu media daring ‘The Weekly Brief with Sandi Uno’, Senin (22/4/2024).

“Per hari ini jangan khawatir, tidak akan membebani masyarakat dengan harga tiket yang lebih mahal lagi,” lanjutnya.

Sandi berjanji untuk tidak membebani masyarakat dengan membanderol harga tiket yang lebih tinggi demi pungutan dana pariwisata berkelanjutan tersebut. Terlebih, ia kerap mendapat masukan soal harga tiket penerbangan domestik yang lebih mahal daripada internasional.

Berkaitan dengan hal itu, Sandi menyebut bahwa pungutan dana pariwisata ini masih dalam proses kajian sebelum diputuskan untuk diimplementasikan. Selain itu, pihaknya juga tengah menyediakan sejumlah opsi.

“Tentunya kita menyadari masukan dari masyarakat bahwa harga tiket masih mahal. Kita tidak akan menambah beban, tapi kita lagi mengkaji beberapa opsi untuk pengumpulan atau koleksi dana kepariwisataan,” jelas Sandi.

“Belum ada keputusan. Jadi, harap bersabar. Tentunya belum ada besarannya atau pertimbangannya. Ini masih dalam tahap diskusi dan pembahasan,” tegasnya.

Jika pungutan dana melalui tiket pesawat ini akan diterapkan, Sandi berjanji akan memberikan transparansi seluas-luasnya bagi masyarakat, yakni melalui laporan berkala.

“Tentunya harus sangat transparan karena sekarang era yang penuh dengan keharusan untuk transparansi serta full disclosure,” ujar Sandi.

“Jadi, dana ini juga akan dikelola dengan penuh transparan dan akan kita diwajibkan melakukan report (laporan). Kita pastikan tidak akan membebani penumpang karena tarif tiket yang dirasakan sangat mahal,” sambungnya.

Terkait dana pariwisata, Menparekraf menegaskan bahwa rencana yang dicanangkan oleh pemerintah ini adalah dana abadi untuk tujuan pariwisata, yakni pemasaran pariwisata, penyelenggaraan acara berkualitas dan berkelanjutan dalam skala internasional, hingga promosi.

Terkait sumber awal, dana pariwisata berkelanjutan ini akan diambil dari anggaran pemerintah.

“Sumber dananya masih kita kaji secara komprehensif. Tentunya awalnya dari anggaran pemerintah dan membentuk, seperti dana abadi,” papar Sandi.

Sebelumnya, media sosial X (sebelumnya Twitter) diramaikan oleh undangan Rapat Koordinasi Pembahasan Rancangan Peraturan Presiden (Perpres) Dana Pariwisata Berkelanjutan yang dikeluarkan oleh Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi.

Dalam undangan tersebut, rapat yang dipimpin oleh Plt Asisten Deputi Akses Permodalan Parekraf itu dilaksanakan pada Rabu, 24 April 2024 pagi. (CNBC Indonesia)

Komentar Facebook

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *