Pemerintah Aceh Tetap Komit Bantu Mahasiswa Aceh di Perantauan

Kepala BPPA, Almuniza Kamal saat membuka Mubes ke-16 Himpunan Mahasiswa Pascasarjana Aceh-Yogyakarta (Himpasay), di Balee Gadeng, Sagan, Yogykarta, Minggu, 28 Maret 2021. (Foto Humas BPPA)

Theacehpost.com | JAKARTA – Pemerintah Aceh tetap komit membantu mahasiswa Aceh yang menempuh pendidikan di luar daerah agar bisa melahirkan generasi cerdas untuk masa depan Aceh.

banner 72x960

Pernyataan itu disampaikan Kepala Badan Penghubung Pemerintah Aceh (BPPA) Almuniza Kamal S.STP, M.Si, sebagai perpanjangan tangan Pemerintah Aceh.

“Pemerintah Aceh komit membantu adik-adik mahasiswa Aceh di perantauan, terbukti dengan adanya beasiswa bagi mahasiswa dan renovasi asrama,” kata Almuniza saat membuka Musyawarah Besar (Mubes) ke-16 Himpunan Mahasiswa Pascasarjana Aceh-Yogyakarta (Himpasay), di Balee Gadeng, Sagan, Yogykarta, Minggu, 28 Maret 2021.

Komitmen itu, kata Almuniza tak lepas dari kepemimpinan Pemerintah Aceh di bawah Gubernur Aceh Ir Nova Iriansyah MT yang selalu mendukung keberadaan mahasiswa Aceh yang menuntut ilmu di perantauan, termasuk di Yogyakarta.

“Seperti awal pandemi tahun lalu, Pak Gubernur memberi bantuan untuk mahasiswa Aceh yang di perantauan, baik di dalam negeri maupun luar negeri. Karena saat itu adanya larangan mudik, akibat Covid-19,” katanya.

Selanjutnya, pada 2020 juga membangun dan merenovasi  tujuh asrama mahasiswa Aceh di perantauan yang tersebar di sejumlah kota di Pulau Jawa dan Sumatera.

Peresmiannya dilakukan Gubernur Aceh pada 20 Februari 2021 dengan penandatanganan prasasti di Asrama Putri Pocut Baren, di Kota Bogor, Jawa Barat.

Untuk itu, Almuniza  mengajak mahasiswa Aceh, khususnya di Yogyakarta untuk sama-sama berpikir kemajuan pembangunan Aceh. Karena itu akan memberi dampak positif dalam segi pembangunan Aceh ke depan.

Selain itu, ia meminta para mahasiswa Aceh di perantauan harus selalu menjalin hubungan sesama masyarakat Aceh. Dengan adanya kebersamaan, nantinya akan tumbuh rasa saling membantu.

“Kita di perantauan harus saling kompak. Kebersamaan kita di perantauan adalah adanya paguyuban, yang di dalamnya ada orang tua yang memantau kita,” katanya.

Paguyuban Aceh yang ada di perantauan, sebut Almuniza bukan hanya  di Yogyakarta saja, tapi hampir seluruh daerah di Pulau Jawa, termasuk juga di Pulau Sumatera, seperti Sumatera Barat dan Sumatera Utara.

Ketua Himpasay,  Nurul Ikhsan menyebutkan masa kepengurusannya akan berakhir hari itu dengan capaian dan prestasi yang diraih.

“Program-program yang kami jalankan fokus pelatihan-pelatihan penulisan ilmiah yang outputnya melahirkan mahasiswa Aceh berprestasi. Hal yang paling penting adalah hubungan komunikasi bersama para ketua lembaga paguyuban dan khususnya pemerintah Aceh,” sebut Ikhsan.

Turut hadir pada acara tersebut, Pengurus Taman Pelajar Aceh (TPA), Wahyu dan Ketua Himpunan Masyarakat Aceh (HIMA) Yogyakarta, Andrian. []

Komentar Facebook

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *