Pemerintah Aceh Diminta Libatkan Unsur Akademisi untuk Bangkitkan Ekonomi
Theacehpost.com | BANDA ACEH — Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Syiah Kuala, Abdul Jamal meminta pemerintah Aceh untuk melibatkan unsur akademisi kampus untuk membangkitkan ekonomi Aceh.
“Pemerintah Aceh harus membuka diri untuk menerima berbagai masukan terutama dari ahli-ahlinya yang ada di perguruan tinggi. Tidak perlu malu-malu,” kata dia saat dihubungi Theacehpost.com, Sabtu, 29 Agustus 2020.
Dia mengatakan, sejak awal merebaknya pandemi Covid-19, ekonomi Aceh menunjukkan penurunan yang signifikan. Hal itu disebabkan banyaknya kegiatan ekonomi yang terhenti.
Menurutnya, pertumbuhan Y-on-Y hanya sebesar 3,17 persen jauh di bawah pertumbuhan pada Q4 tahun 2019 yang sebesar 5,21 persen. Bahkan, kata dia, bila dilihat Q-to-Q pertumbuhan ekonomi Aceh pada Q1 tahun 2020 minus 4,55 persen.
“Kita akui pada tahun-tahun sebelumnya juga pernah mengalami pertumbuhan negative, tapi pada awal tahun 2020 ini, jauh dari pertumbuhan negative sebelumnya,” jelas dia.
Jamal menjelaskan, perekonomian rakyat dalam kategori usaha kecil, mikro dan juga ultramikro sangat merasakan pukulan covid-19. Pun demikian, jika dilihat dari sisi makro, kata dia, tidak semua sektor usaha terpukul. Malah beberapa tumbuh positif. “Konstruksi misalnya, sangat tidak terpengaruh,” jelasnya.
Jamal menjelaskan, solusi paling tepat untuk menumbuhkan kembali ekonomi Aceh adalah dengan membuat strategi agar ekonomi tetap berjalan. Strategi tersebut, kata dia hanya dapat dilakukan oleh pemerintah Aceh “Strategi ini harus dilakukan segera oleh pemerintah Aceh sampai ke kabupaten/kota,” ujarnya.
Adapun strategi tersebut dengan membentuk tim terpadu untuk menyelesaikan persoalan ini oleh pemerintah Aceh bersama sejumlah unsur akademisi.
“Kepada pemerintah, mohon segera dibentuk tim terpadu dari berbagai unsur, akademisi, praktisi, ulama, kepolisian, militer, pemerintah daerah, LSM untuk segera mencari solusi dan rencana tindak serta implementasi guna bangkitkan perekonomian Aceh,” pintanya.