Pemerintah Aceh Diminta Libatkan Elemen Masyarakat dalam Operasi GEMA
Theacehpost.com | BANDA ACEH — Sosiolog dan Guru Besar Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) Banda Aceh, Prof. Dr. Ir. Ahmad Humam Hamid, M.A., meminta Pemerintah Aceh melibatkan elemen masyarakat seperti Ulama, Ormas hingga Teungku Sumeubeut dalam operasi Gebrak Masker Aceh (GEMA).
Kabarnya, GEMA akan dikampanyekan oleh 11.452 ribu ASN bersama Pokmas 8.283. Personil tersebut terbagi ASN Pemerintah Aceh, ASN Kabupaten/Kota, dan Non-ASN dengan total personil mencapai 19.735.
Nantinya, sebagian personil ini akan mendatangi 6000 Gampong di 289 kecamatan yang terbagi dalam 45 wilayah di Aceh, pada 4 September 2020 mendatang.
“Namun, sejak Covid-19 menyebar di Aceh dari 6 bulan lalu sampai hari ini, pemerintah daerah tidak pernah mengajak pemangku kepentingan untuk duduk bersama,” ujarnya saat menjawab Theacehpost.com, Minggu, 30 Agustus 2020.
Menurutnya, pekerjaan itu padahal dapat dilakukan oleh berbagai jaringan pemangku mulai dari pemerintah tingkat II, ulama, perguruan tinggi, tokoh adat, kepala desa, hingga guru ngaji.
Pemerintah, kata dia, dapat pula mengajak LSM, Ormas Pemuda, perkumpulan santri dayah, organisasi perempuan, ketua pemuda gampong untuk sosialisi. Sehingga Gubernur dengan arahannya kepada ASN dapat melakukan pekerjaan lain yang lebih urgen.
“Yaitu melakukan test, misalnya, tracing, isolasi, karantina adminstratif dan geografis demi pemutusan rantai penyebaran covid-19,” jelas dia.
Dia melanjutkan, adapun potensi besar lainnya seperti TNI-Polri juga dapat diajak kolaborasi untuk operasi GEMA. Apalagi, Pangdam Iskandar Muda Mayjen TNI Hassanudin, S.I.P, M.M dan Kapolda Aceh Brigjen Pol Drs Wahyu Widada telah berkali-kali menyatakan kesiapan untuk kampanye pembagian masker ini.
“Saya menyakini pekerjaan tersebut akan lebih mudah jika dikerjakan bersama jaringan TNI dan Polri karena kedua Institusi negara tersebut punya jaringan yang sangat luas, dari Babinsa hingga Polsek. Hanya dengan daring 2 jam, Gubernur, Panglima, dan jajarannya sampai ke Koramil. Begitu pula Kapolda dan jajarannya sampai ke polsek” ujar dia.
Lalu, kata dia, bupati-wali kota dan Asosiasi Perangkat Desa Seluruh Indonesia Apdesi (Apdesi) sampai keusyik. Langkah ini pasti akan jauh lebih efektif dibandingkan dengan ASN.
Terakhir, Ahmad Humam mengingatkan agar pemerintah Aceh agar tidak melakukan pengumpulan masa dalam operasi GEMA dengan pidato.
“Kalau itu terjadi, maka kepala daerah telah mensponsori pengangkangan larangan berkumpul, membuat kerumunan yang jelas bertentangan dengan protokol Covid-19,” jelasnya.
Theacehpost.com mencoba menghubungi juru bicara Pemerintah Aceh dalam hal ini terkait Covid. Namun belum ada balasan hingga berita ini diturunkan.