Pelatihan Menjahit Usai, Zahrol Minta Santriwati Terus Asah Keterampilan

Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Dayah Aceh, Zahrol Fajri menyerahkan mesin jahit secara simbolis kepada santriwati. (Foto: Humas Disdik Dayah Aceh)

Theacehpost.com | BANDA ACEH – Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Dayah Aceh Zahrol Fajri berharap santri yang dilatih keterampilan menjahit dan mendesain semakin mengasah keahliannya saat kembali ke dayah masing-masing.

banner 72x960

Pernyataan tersebut disampaikannya saat menutup pelatihan life skill menjahit bagi santri dayah pada Rabu, 23 Maret 2022 di Banda Aceh. Sebanyak 20 santriwati sebelumnya sudah mengikuti kegiatan ini sejak 13 Maret lalu.

“Malalui pelatihan menjahit ini, saya harap peserta terus mengasah keterampilannya, dan menularkan ilmu yang didapat kepada rekan-rekan lainnya di dayah masing-masing, sekaligus ilmu mendesainnya,” ujar Zahrol.

Ia berharap, santri yang telah dibekali pengetahuan menjahit dan mendesain ini menjadi lokomotif santri yang terampil, mandiri dan berinovatif.

Sehingga, lanut Zahrol, para santriwati dapat membuka usaha dan lapangan kerja baru yang kompetitif, demi menjawab tantangan pasar global. Selain itu, juga akan membuka peluang dan sekaligus memperbaiki taraf perekomian masyarakat, khususnya di lingkungan dayah.

“Di era serba digital ini, kita dituntut untuk selalu terdepan, kompetitif dan terampil. Apalagi zaman sekarang ini life skill menjahit dan mendesain semakin diminati masyarakat, sehingga akan membuka peluang dan keuntungan banyak,” ujarnya.

Hal senada juga disampaikan Kabid Pembinaan Santri Disdik Dayah Aceh, Irwan Jamaluddin.

Ia juga berharap, para santri yang sudah dibekali ilmu menjahit dan desain dapat meningkatkan potensinya, serta minat dalam kewirausahaan, supaya

lulusan dayah bisa lebih mandiri di tengah masyarakat dalam menghadapi era pasar global.

“Kita harapkan sekambalinya peserta ke dayah masing-masing, dapat kembali mempraktekkan dan sekaligus menjadi penyemangat bagi santri lainnya. Karena yang kita inginkan adalah santri dayah menjadi terampil dan mandiri, sehingga dapat menghidupkan sumber-sumber ekonomi dayah,” ujar Irwan. []

Komentar Facebook

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *