Pelabuhan Kuala Langsa Perlu Berbenah untuk Layani Distribusi Logistik

Foto udara Pelabuhan Kuala Langsa. (Foto: Dishub Aceh)

Theacehpost.com | LANGSA – Sebagai pelabuhan tersibuk dan menjadi kebanggaan masyarakat Aceh pada masanya, Pelabuhan Kuala Langsa kini dihadapkan dengan berbagai persoalan untuk kembali membangkit aktivitas bongkar muat.

banner 72x960

Sama seperti pelabuhan lain di Aceh, arus pergerakan distribusi komoditi barang melalui pelabuhan ini belum maksimal.

Data dari Pelindo menyebutkan, jumlah bongkar muat pada tahun ini hanya ada 6 kapal, yang didominasi oleh kapal tangker bermuatan bahan kimia curah.

Manajer Kawasan Kuala Langsa PT. Pelabuhan Indonesia (Persero), Nova Endrawan, menjelaskan, komoditi lain sebagian besar pengusaha enggan mendistribusikannya karena lamanya waktu tunggu dan tingginya cost yang dikeluarkan jika memaksakan melalui pelabuhan ini.

“Saat ini sedang dilakukan penumpukan muatan cangkang sejak bulan lalu yang rencananya akan di ekspor ke Jepang, jumlah komoditinya telah terkumpul 17 ribu ton dari rencana 20 ribu ton,” kata Nova saat menyambut kunjungan Kepala Dinas Perhubungan Aceh, T Faisal, Jumat, 5 Agustus 2022.

Selain kurangnya minat pengusaha memanfaatkan pelabuhan ini, kedalaman alur pelabuhan yang hanya lima meter sangat berisiko untuk kapal yang akan masuk ke pelabuhan. Hal ini diaminkan oleh  Kepala Kantor Kesyahbandaraan dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kuala Langsa, Erwandi.

Ia menyampaikan, perlu adanya pengerukan alur masuk pelabuhan untuk mengakomodir kapal agar dapat masuk setiap saat tanpa harus menunggu pasang surut.

Upaya pengerukan pelabuhan sejatinya telah diwacanakan sejak lama, namun masih terkendala beberapa hal sehingga belum dapat terlaksana.

“Kami terus berkoordinasi dengan kementerian mengenai perbaikan pelabuhan termasuk mengupayakan pengerukan pelabuhan,” ujarnya.

Sementara itu, Wakil Wali Kota Langsa, Marzuki Hamid yang turut hadir pada pertemuan itu menyebut, pihaknya mendukung penuh upaya pembenahan yang ada di Pelabuhan Kuala Langsa.

Pemkot Langsa telah menyediakan area dis ekitar pelabuhan untuk dimanfaatkan sebagai area pemenuhan standar opeaasional pelabuhan seperti gudang, perkantoran dan parkir kendaraan.

Pembangunan jalan lingkar baru juga diwacanakan untuk mendukung upaya ini. Pemkot Langsa mewacanakan pembangunan jalan lingkar dengan lebar total 50 meter, jauh melebihi lebar jalan eksisting yang hanya 7 meter.

“Dengan adanya jalan ini diharapkan dapat mempermudah akses menuju pelabuhan, mengurangi resiko kerusakan jalan eksisting, khususnya di jalan perkotaan sehingga dapat menarik minat pelaku usaha untuk mendistribusikan komoditinya melalui Pelabuhan Kuala Langsa,” imbuhnya.

Kepala Dinas Perhubungan Aceh, T Faisal mengapresiasi penuh upaya KSOP Kuala Langsa untuk merealisasikan pengerukan serta upaya Pemkot Langsa memenuhi kebutuhan penunjang pelabuhan.

Ia juga meminta Pelindo untuk memenuhi kebutuhan sarana dan fasilitas esensial untuk kegiatan bongkar muat dahulu agar menarik minat pelaku usaha untuk datang.

Ia juga menyampaikan kedua sisi ini harus sejalan, dari sisi fasilitas bongkar muat tersedia, dan aspek keselamatan dapat terpenuhi.

“Dishub Aceh siap mendukung segala upaya pembenahan pelabuhan ini termasuk mendorong Kemenhub merealisasikan pengerukan pelabuhan. Kita berpacu dengan waktu. Pelindo, KSOP, Pemkot dan dunia usaha harus lebih agresif dan saling mendukungm,” pintanya. []

Komentar Facebook

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *