Pascakebakaran Suzuya Mall Banda Aceh, DPRK Minta Pemko Evaluasi Menyeluruh
Theacehpost.com | BANDA ACEH – Merespons keluhan masyarakat terkait peristiwa kebakaran pusat perbelanjaan Suzuya Mall, Dewan Perwakilan Rakyat Kota (DPRK) Banda Aceh memanggil pihak Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP), Rabu, 6 April 2022.
Pemanggilan ini untuk mengetahui bagaimana kondisi riil yang terjadi di lapangan saat petugas Damkar memadamkan api di Suzuya Mal pada Senin silam.
Ketua DPRK Banda Aceh, Farid Nyak Umar, usai pertemuan tersebut menyampaikan sudah mendapatkan laporan atau informasi mendetail terkait kronologis kejadian dari dinas pemadam.
Farid bersyukur dan mengapresiasi armada Damkar yang bekerja maksimal untuk memadamkan api hingga belasan jam. Bahkan empat personel DPKP harus dirujuk ke rumah sakit karena terhirup asap.
“Dari kejadian kebakaran Suzuya Mall ini banyak yang menjadi catatan evaluasi kita ke depan, bahwa harus ada evaluasi secara menyeluruh dalam penanganan pemadaman kebakaran di Banda Aceh,” kata Farid dalam keterangan tertulis kepada Theacehpost.com, Jumat, 8 April 2022.
Misalnya, tambah Farid, perlunya menyiapkan SDM tambahan yang terampil dan memadai.
Dari penjelasan DPKP, saat ini Pemko memiliki 80 personel yang tersebar di empat Pos Damkar. Idealnya DPKP memiliki personel dua kali lipat dari yang ada saat ini. Apalagi sejak pandemi Covid-19, kegiatan capacity building untuk personel tidak dapat dilaksanakan.
Begitu juga dengan mobil armada Damkar. Saat ini DPKP memiliki 14 unit, namun hanya 12 unit yang siap dipakai, termasuk armada suplai air.
Itu pun, kata Farid, kondisi armada sebagian besar kurang baik dan beberapa unit rusak berat karena dimakan usia. Termasuk mobil Damkar canggih senilai Rp 16 miliar yang tidak dapat dioperasikan karena kendala teknis.
“Alhamdulillah, dalam kebakaran Suzuya Mall, DPKP kota mendapat bantuan tujuh armada dari Aceh Besar dan 1 unit dari Polresta. Karena itu armada Damkar kita harus dievaluasi.”
“Idealnya kita butuh sepuluh armada lagi, ini nanti yang perlu dibicarakan dengan pemerintah kota (Pemko). Sebab perkembangan kota yang semakin pesat, tentu juga membutuhkan kesiapan armada pemadam kebakaran yang canggih,” ujar Farid.
Farid juga menyatakan bahwa anggota Damkar harus mendapatkan proteksi maksimal saat bertugas dengan tersedianya peralatan pelindung yang cukup.
“Ini sangat penting diperhatikan, dari penjelasan DPKP mereka hanya memiliki dua unit baju yang tahan api,” ucapnya.
Keselamatan personel Damkar dalam menjalankan tugas harus menjadi prioritas utama. Sebab mereka mempertaruhkan nyawanya dalam bertugas. Karena itu personel Damkar harus memperoleh pelatihan dan dilengkapi dengan peralatan yang sangat memadai, agar benar-benar terproteksi keselamatannya,” tegas Farid.
Oleh karena itu, Farid meminta Pemko Banda Aceh segera mengevaluasi peristiwa kebakaran pusat perbelanjaan terbesar di pusat ibu kota provinsi ini.
“Kita berharap Pemko segera melakukan evaluasi dari peristiwa kebakaran tersebut, baik itu armada Damkar maupun peralatan yang dimiliki, SDM personel dan peningkatan kapasitas personel. Sehingga ke depannya pemerintah akan lebih siap untuk mengantisipasi dan menanggulangi kebakaran dan bencana lainnya,” pungkasnya. []
Baca juga: Alhamdulillah, Kobaran Api di Suzuya Mall Banda Aceh Padam