Panwaslih Aceh dan Elemen Masyarakat Perkuat Integritas Demokrasi Jelang Pemungutan Suara Pilkada 2024

Panwaslih Aceh mengadakan rapat koordinasi dengan elemen masyarakat. [Foto: The Aceh Post/Alfia]

THEACEHPOST.COM | Banda Aceh – Panitia Pengawas Pemilihan (Panwaslih) Aceh mengadakan Rapat Konsolidasi Elemen Masyarakat untuk Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak yang akan berlangsung pada 27 November 2024 mendatang.

banner 72x960

Rapat tersebut berlangsung di Hotel Ayani Banda Aceh pada Sabtu (26/10/2024) dan diikuti oleh perwakilan elemen masyarakat serta sejumlah awak media.

Akademisi Universitas Syiah Kuala (USK), Dr Effendi Hasan, jadi salah satu pemateri yang menyampaikan  perspektif lembaga perguruan tinggi dalam pengawasan partisipatif Pilkada serentak 2024. Ia menegaskan pentingnya kedaulatan rakyat dalam menentukan pilihan mereka.

“Kita punya tanggung jawab bersama, ikut berpartisipasi dalam pemilihan Pilkada, tidak hanya saat datang ke Tempat Pemungutan Suara(TPS), namun juga pengawal untuk melaporkan segala yang terkait pelanggaran yang terjadi,” ucapnya.

Effendi mengungkapkan, selama ini elit politik seringkali mempraktikkan nilai-nilai yang tidak sesuai dengan prinsip demokrasi, seperti money politics. Untuk itu ia mengajak masyarakat pemilih untuk berani menolak fenomena tersebut.

Ia menegaskan bahwa praktik politik uang sangat berbahaya dan dapat merusak integritas demokrasi yang ada.

Di sisi lain, Akademisi USK itu mengingatkan bahwa penggunaan dana kampanye yang besar dapat mengaburkan nilai-nilai demokrasi yang seharusnya dipegang teguh. Ia juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama mengawasi pelaksanaan Pilkada agar prosesnya berbeda dan lebih baik dibandingkan Pemilu-Pemilu sebelumnya.

Sementara itu, Wakil Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Aceh, Asnawi Kumar, menekankan pentingnya peran media dalam menjaga transparansi dan akuntabilitas dalam Pilkada.

“Medua harus menjalankan perannya secara profesional dan independen untuk mendorong partisipasi pemilih yang cerdas,” ujarnya.

Adanya pengawasan partisipatif berbasis digital dan pengawasan partisipatif di masyarakat dalam memberikan pemahaman yang mendalam tentang faktor-faktor penting untuk merumuskan strategi yang efektif dalam meningkatkan efektivitas pengawasan partisipatif oleh Panwaslih Aceh dalam melibatkan lebih banyak masyarakat dalam prosesnya.

Dengan perkembangan teknologi informasi, Asnawi menyadari tantangan bagi media cetak yang kini tertinggal. Namun, ia menilai kolaborasi antara Panwaslih Aceh dan instansi media sangat penting untuk mengawasi Pilkada serentak ini, guna memastikan masyarakat tetap terlibat dan mendapatkan informasi yang akurat.

Diskusi ini menjadi sorotan penting menjelang Pilkada serentak 2024, dengan harapan integritas dan keadilan dalam proses demokrasi dapat terjaga. (Alfia)

Baca berita The Aceh Post lainnya di Google News dan saluran WhatsApp

Komentar Facebook