Pantai Pusong Lhokseumawe akan Dikembangkan Sebagai Wisata Edukasi

PJ Wali Kota Lhokseumawe, Imran, saat coffee morning bersama awak media di Aula Kantor Wali Kota Lhokseumawe, Kamis, 8 September 2022. (Theacehpost.com/Raja Baginda)

Theacehpost.com | LHOKSEUMAWE – Pj Walikota Lhokseumawe Dr Drs Imran MSi MA menyampaikan akan mengembangkan kawasan Pantai Pusong menjadi wisata edukasi. Hal tersebut disampaikannya saat cofee morning bersama awak media di Aula Kantor Wali Kota Lhokseumawe, Kamis, 8 September 2022.

banner 72x960

“Kawasan Pantai Pusong terlihat kumuh dan kurang sehat, alhasil dibutuhkan pembenahan secara massif,” ujarnya.

Pemerintah Kota Lhokseumawe membutuhkan dukungan dan kerja sama semua pihak mengubahnya yang semula kumuh menjadi kawasan layak huni. Akan tetapi, itu tidak bisa dilakukan secepat membalikkan telapak tangan.

“Butuh kepedulian semua pihak dan memberi penyuluhan kepada warga masyarakat terhadap lingkungan bersih,” imbuhnya.

Imran mengakui sudah menelusuri kawasan Pantai Pusong itu serta bertemu warga setempat untuk berdialog. Ternyata warga masyarakat di sana, terutama kaum ibu-ibu mengatakan, baru kali ini ada wali kota menjenguk kawasan tersebut.

Dirinya sedang menjajaki sejumlah investor yang siap membangun sektor wisata unggulan di Lhokseumawe. Selain pantai Pusong, Imran juga menawarkan kawasan wisata publik seperti Pantai Ujong Blang, Waduk Pengendali Banjir Lhokseumawe, Goa Jepang, dan Pantai Jago.

Ia mengatakan akan terus menerus mengajak masyarakat Lhokseumawe bersama-sama membangun kota menjadi lebih indah dan menarik wisatawan, baik domestik maupun mancanegara.

Gerakan Lhokseumawe Bersih

Imran juga mengeluarkan juga surat edaran tentang Gerakan Masyarakat Kota Lhokseumawe Bersih (GMKLM). Surat tersebut dikeluarkan untuk mendukung pelaksanaan gerakan masyarakat kota Lhokseumawe bersih yang dilaksanakan setiap Jumat .

Melalui surat tersebut ia mengintruksikan kepada seluruh kepala desa untuk melaksanakan kegiatan gotong royong dalam rangka pembersihan dalam wilayah Lhokseumawe.

Keuchik diminta juga untuk menyediakan wadah sampah atau tempat pembuangan sampah dan pembersihan saluran air atau drainase.

Ia meminta para camat untuk melakukan koordinasi, memantau, dan memonitor kegiatan gotong royong.

Setiap instansi pemerintah atau nonpemerintah diharapkan melaksanakan kegiatan gotong royong di lingkungan kantor masing-masing. []

Komentar Facebook

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *