PAKAD Bireuen Bersatu Lawan Money Politic di Pilkada 2024

Ketua Pemuda Kader Dakwah (PAKAD) Bireuen, Tgk Aiman. [Foto: Istimewa]

THEACEHPOST.COM | Bireuen – Ketua Pemuda Kader Dakwah (PAKAD) Bireuen, Tgk Aiman, mengajak masyarakat Aceh untuk melawan praktik money politic atau politik uang di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.

banner 72x960

Menurut Tgk Aiman, praktik politik uang bukan hanya menjadi ancaman terhadap demokrasi tetapi juga pelanggaran terhadap prinsip-prinsip etika, agama dan hukum negara.

Ia mengatakan, dalam pandangan Islam, politik uang jelas tergolong ke dalam tindakan penyuapan yang tercela, yang bertentangan dengan nilai-nilai kejujuran, keadilan dan transparansi.

“Rasulullah Saw telah mengutuk tindakan suap dalam sabdanya yang berbunyi: ‘Dari Abdullah bin Amr, ia berkata bahwa Rasulullah Saw melaknat orang-orang yang melakukan penyuapan dan menerima suap (HR Tirmidzi dan Abu Dawud),” ungkap Tgk Aiman, Bireuen, Senin (11/11/2024).

Adanya Sabda Rasulullah Saw, menurut Tgk Aiman memperkuat bukti bahwa politik uang tidak sesuai dengan ajaran Islam dan bahkan membuka pintu bagi kejahatan korupsi di masa depan.

Ia menegaskan, praktik money politic menandakan kemerosotan moral dalam dunia politik. Umat muslim patut mengecam tindakan tersebut.

“Di Indonesia tindakan politik uang pun telah diatur dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu, dengan sanksi jelas tercantum pada Pasal 523 ayat 1, 2 dan 3 serta Pasal 515,” jelasnya.

Ketua PAKAD Bireuen mengingatkan bahwa semua keputusan politik yang dibuat akan menjadi warisan untuk generasi mendatang.

Karenanya, ia mengajak semua pihak untuk tidak menormalisasi kebiasaan politik uang, terutama untuk kalangan generasi muda.

“Budaya semacam ini hanya akan merusak nilai-nilai peradaban yang baik dan bertentangan dengan ajaran Islam,” tegasnya.

Lebih lanjut, ia mengatakan, seorang politisi sejati hendaknya mengedepankan pendidikan politik yang santun, penuh rasa hormat dan tidak memecah belah.

Ia juga menyerukan ke seluruh kader PAKAD yang berjumlah 13 ribu anggota di 17 kecamatan dan 609 desa di Bireuen untuk bersatu mensosialisasikan dan melawan segala bentuk politik uang.

“Mari kita bekerja sama demi negeri yang lebih baik, demi generasi muda yang memiliki integritas tinggi, serta demi terciptanya peradaban sesuai dengan nilai-nilai Islam,” pungkasnya. (Akhyar)

Baca berita The Aceh Post lainnya di Google News dan saluran WhatsApp

Komentar Facebook