Pada Tahun 2030, Semua Warga Indonesia Riskan Terpapar Tsunami Ditargetkan Siaga Bencana

Anggota Komite Saintifik Program Tsunami Dekade Kelautan PBB, Dr Harkunti Pertiwi Rahayu. [Foto: The Aceh Post/Akhyar]

THEACEHPOST.COM | Banda Aceh – Anggota Komite Saintifik Program Tsunami Dekade Kelautan PBB, Dr Harkunti Pertiwi Rahayu mengatakan, pihaknya telah mendapat arahan untuk menjawab tantangan dari Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBB, Antonio Guterres, bahwa pada tahun 2030 semua masyarakat yang riskan terpapar tsunami harus tahu dan siaga menghadapi bencana tersebut.

banner 72x960

Dr Harkunti mengatakan, tsunami ready yang adalah program inisiasi UNESCO-IOC akan dikombinasikan dengan program nasional di Indonesia. kolaborasi tersebut dibentuk untuk mencapai semua masyarakat yang riskan terpapar tsunami bisa siaga dan tangguh.

“Tantangan Bapak Guterres sangat berat ya, karena harus direspons oleh seluruh dunia. Di Indonesia sendiri bisa kebayang ya, ada 150 kabupaten/kota, ada sekitar 5400 desa yang rawan tsunami,” ujar Dr Harkunti di sela-sela acara peresmian side event 2nd Global Tsunami Symposium di Balai Meuseuraya Aceh (BMA), Banda Aceh, Minggu (10/11/2024).

Perempuan yang juga pakar kebencanaan dari Institute Teknologi Bandung (ITB) itu menilai bahwa sistem peringatan dini tsunami sudah sangat canggih.

Akan tetapi, kata dia, tantangan yang dihadapi saat ini yakni mensosialisasikan sistem peringatan dini tersebut kepada masyarakat.

“Meneruskan sistem peringatan dini tsunami ke masyarakat itu masih oke ya, namun respons dari masyarakat itulah yang menjadi tantangan. Makanya program-program mitigasi bencana tsunami kita harapkan bisa terealisasi dengan baik,” tutup Dr Harkunti yang juga Ketua Ikatan Ahli Kebencanaan Indonesia (IABI). (Akhyar)

Baca berita The Aceh Post lainnya di Google News dan saluran WhatsApp

Komentar Facebook