Opening Ceremony Bireuen Coffee and Culinary Festival 2024 Berlangsung Khidmat

Peserta event Bireuen Coffee and Culinary Festival 2024 menampilkan kepiawaiannya dalam menyajikan kopi sareng. [Foto: The Aceh Post]

THEACEHPOST.COM | Bireuen – Kegiatan seremoni pembukaan atau opening ceremony Bireuen Coffee  and Culinary Festival 2024 di Lapangan Cot Gapu dilaksanakan dalam nuansa penuh kesederhanaan, Jumat (13/9/2024) malam.

banner 72x960

Hal ini dilakukan karena warga Aceh, khususnya masyarakat Bireuen, masih berduka atas meninggalnya seorang ulama besar Aceh, Tgk H Muhammad Yusuf A Wahab atau lebih dikenal Tu Sop.

Konsep yang sebelumnya direncanakan akan menampilkan pertunjukan seni budaya dalam opening ceremony event tersebut diubah menjadi zikir dan doa bersama yang pahalanya diniatkan kepada almarhum Tu Sop.

Acara terpantau berlangsung dengan khidmat, tidak bermegah-megahan maupun persembahan yang bisa mengundang euforia berlebih.

Anggota DPR Aceh dari Fraksi PPP, Dr Amiruddin Idris, dalam sambutannya menyampaikan bahwa acara ini dikemas selain untuk memajukan UMKM di Kabupaten Bireuen sekaligus sebagai acara renungan untuk mengenang sosok almarhum Tu Sop.

“Kita bisa merencanakan apapun dalam hidup kita, tetapi semuanya itu takdir Allah. Beberapa hari yang lalu kita telah kehilangan seorang ulama besar, Ayahanda Tu Sop. Maka kami bersepakat dengan Event Organizer (EO) untuk menyesuaikan acara ini dengan berkabungnya warga Aceh, khususnya masyarakat Bireuen,” kata Amiruddin.

Amiruddin menjelaskan, Bireuen Coffee and Culinary Festival 2024 mengambil tema yang lebih spesifik untuk memperkenalkan kopi dan kuliner tradisional di Kabupaten Bireuen.

Acara ini digagas karena sebelumnya Bireuen dikenal sebagai segitiga emas ekonomi Aceh. Bireuen dikenal sebagai kota transit komoditi, yang memproses segala jenis komoditi hingga menjadi produk olahan, salah satunya komoditi yang dimaksud adalah kopi.

“Di masa lalu, pendongkrak ekonomi di Kabupaten Bireuen itu adalah kopi. Memang Bireuen tidak ada kebun kopi yang representatif, tetapi disinilah muaranya pemrosesan kopi menjadi produk turunan. Festival ini kita adakan agar menjadi giat semangat bagi kita semua untuk mengembalikan Bireuen sebagai segitiga emas ekonomi Aceh,” jelas Amiruddin.

Selain kopi, kata Amiruddin, Bireuen juga menjadi daerah muaranya beberapa sajian kuliner tradisional terkenal dari Aceh, sate misalnya. Saat ini, terlihat di setiap sudut Kabupaten Bireuen terdapat warung-warung kuliner kecil, tetapi pengunjungnya sangat luar biasa.

“Hari ini, UMKM yang membangkitkan ekonomi masyarakat. Ini  perlu menjadi bahan telaah bagi kita semua untuk memajukan UMKM di Kabupaten Bireuen. Kegiatan ini kita adakan sebagai wujud dari apresiasi kita kepada masyarakat Bireuen,” pungkasnya.

Untuk diketahui, Bireuen Coffee and Culinary Festival 2024 merupakan event yang digelar oleh Pemerintah Aceh melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh.

Event bertajuk “The Legend of Aceh” diadakan sebagai acara pendukung untuk memeriahkan Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut yang saat ini sedang berlangsung.

Kegiatan ini dilaksanakan selama tiga hari sejak tanggal 12-14 September 2024 di Lapangan Cot Gapu, Bireuen.

Di lokasi event akan tersedia beraneka ragam suguhan kuliner tradisional yang dapat dinikmati oleh para pengunjung.

Kadisbudpar Aceh, Almuniza Kamal, melalui Kepala Bidang (Kabid) Sejarah dan Nilai Budaya Disbudpar Aceh, Evi Mayasari mengatakan, kegiatan itu diadakan sebagai wadah promosi dalam rangka mengenalkan dan mempopulerkan Bireuen sebagai destinasi kuliner dan kopi Aceh. Salah satu kuliner terkenal di daerah itu adalah sate.

“Acara ini juga diadakan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah melalui promosi pelaku pariwisata yang terlibat di dalam event tersebut,” kata Evi, Rabu (11/9/2024). (Akhyar)

Baca berita The Aceh Post lainnya di Google News dan saluran WhatsApp

Komentar Facebook