MPU Aceh Keluarkan Taushiyah tentang Pelaksanaan Ibadah Ramadhan 1446 H/ 2025 M
THEACEHPOST.COM | Banda Aceh – Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh mengeluarkan Taushiyah Nomor 1 Tahun 2025 mengenai pelaksanaan ibadah bulan Ramadhan dan kegiatan keagamaan lainnya pada tahun 1446 Hijriah. Taushiyah ini berisi imbauan kepada masyarakat dan pemerintah terkait penyelenggaraan ibadah serta aktivitas selama bulan suci Ramadhan.

Dalam taushiyah tersebut, MPU Aceh menekankan pentingnya menjaga ukhuwah Islamiyah dan menghargai perbedaan dalam menetapkan awal bulan Ramadhan. Selain itu, pemerintah diharapkan menyerukan serta memfasilitasi berbagai kegiatan positif dalam rangka menyambut bulan suci ini.
Imbauan untuk Masyarakat dan Pemerintah
MPU Aceh meminta masyarakat untuk menyambut Ramadhan dengan kegiatan yang menciptakan kenyamanan dalam beribadah serta menyemarakkan syiar Islam. Pemerintah dan masyarakat juga didorong untuk menjadikan bulan Ramadhan sebagai momentum peningkatan pendidikan dan penguatan akhlakul karimah.
MPU juga mengingatkan agar penyambutan Ramadhan tidak dilakukan dengan kegiatan yang bertentangan dengan syariat Islam dan adat Aceh. Pemerintah Aceh serta pemerintah kabupaten/kota diminta untuk mengawasi dan menertibkan kegiatan yang dapat mengganggu kenyamanan ibadah, seperti balapan liar.
Regulasi bagi Pelaku Usaha
Taushiyah ini juga mengatur operasional pelaku usaha selama Ramadhan. Warung kopi, rumah makan, hotel, pusat perbelanjaan, dan tempat usaha lainnya diminta untuk menutup sementara dan mengosongkan tempat usaha dari pengunjung saat shalat lima waktu serta shalat tarawih dan witir.
Selain itu, MPU Aceh meminta pemerintah memastikan ketersediaan daging halal serta penyembelihan hewan meugang sesuai dengan syariat Islam. Pelaku usaha kuliner juga diingatkan untuk tidak menggunakan bahan yang haram atau berbahaya bagi kesehatan.
Etika dalam Beribadah
Masyarakat diimbau untuk memilih makanan dan minuman yang halal, serta menghindari pelanggaran syariat dalam kegiatan buka puasa bersama, seperti percampuran laki-laki dan perempuan (ikhtilat). Selain itu, MPU mendorong peningkatan pengetahuan agama, pengamalan Al-Qur’an, silaturahmi, dan kepedulian terhadap anak yatim, fakir miskin, serta dhuafa.
MPU juga meminta para penceramah menyampaikan pesan keagamaan dengan bahasa yang sejuk dan mampu memotivasi umat untuk beramal saleh. Pemerintah Aceh diharapkan membangun hubungan harmonis dengan masyarakat dan menjalankan syariat Islam secara benar.
Penggunaan Pengeras Suara
Dalam taushiyah ini, MPU Aceh mengimbau pengurus masjid, meunasah, dan tempat ibadah lainnya untuk menggunakan alat pengeras suara secara proporsional agar tidak mengganggu kenyamanan masyarakat.
Dengan keluarnya taushiyah ini, MPU Aceh berharap bulan Ramadhan 1446 H dapat dijalani dengan penuh khidmat dan semakin meningkatkan kualitas ibadah masyarakat Aceh.
Tausiah ini ditetapkan di Banda Aceh, Senin (17/2/2025), ditandatangani oleh Ketua MPU Aceh, Tgk Faisal Ali, Wakil Ketua, Tgk Hasbi Albayuni, Prof Muhibbbuththabary dan Tgk Muhammad Hatta. (Ningsih)