Motivasi Rahmadani Rintis Ketupat Uncu, Peluang Bisnis Sambil Merawat Budaya

Owner Ketupat Uncu, Rahmadani. [Foto: Istimewa]

THEACEHPOST.COM | Kuala Simpang – Ketupat telah menjadi tradisi makanan saat lebaran, baik Idul Fitri maupun Idul Adha. Kuliner satu ini sangat ikonik di Indonesia, karena ketupat sendiri mengandung filosofi yang cukup bermakna, dianggap sebagai simbol kerukunan, persaudaraan, bahkan kebersamaan.

banner 72x960

Saat ini ketupat tidak lagi hanya disajikan sebagai menu tradisi pelengkap untuk lebaran. Ketupat sudah bertransformasi menjadi sumber cuan. Sekarang ketupat bisa diorder untuk keadaan tertentu, seperti untuk acara pernikahan, oleh-oleh bagi yang tersayang, bahkan untuk acara-acara seremonial.

Rahmadani, salah seorang pengusaha di Aceh Tamiang yang melihat potensi cuan dari bisnis usaha ketupat. Rahmadani memiliki industri olahan ketupat yang diberi nama Ketupat Uncu dan berproduksi di rumahnya.

Rahmadani bercerita, awalnya dirinya bersama tetangga melihat situasi sekitar, dimana keadaan di sana belum ada seorangpun yang menjual ketupat. Dikarenakan Rahmadani memiliki pengalaman dan skill dalam membuat ketupat, ia akhirnya memutuskan untuk mengambil peluang merintis usaha Ketupat Uncu.

“Banyak orang kurang berminat menjalankan bisnis usaha ketupat, mungkin karena terlihat sulit dalam proses produksinya. Namun karena saya pernah dan sering membuatnya, akhirnya saya merasa tertantang dan tertarik untuk menjalankan bisnis usaha ketupat ini,” ujar Rahmadani, Pengusaha Ketupat Uncu, Aceh Tamiang, Minggu (19/5/2024).

Atas kegigihannya dalam merintis usaha, Ketupat Uncu kini telah dikenal banyak orang. Orderan ketupat datang dari berbagai pelanggan. Ada yang memesan sebagai makanan oleh-oleh untuk dibawa ke Malaysia, ada juga yang memesan untuk dijadikan hantaran pengantin.

Menurut Rahmadani, bisnis ketupat merupakan salah satu jenis usaha yang cukup menjanjikan secara finansial sebagai pendapatan tambahan untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari. Keuntungan yang diperolehnya bisa mencapai 40 persen dari modal awal.

Ketupat Uncu bisa dijadikan makanan oleh-oleh untuk yang terkasih. [Foto: Istimewa]
Orderan Ketupat Uncu biasanya melonjak saat mendekati bulan suci Ramadhan, pesanan Ketupat Uncu juga melonjak untuk hari-hari besar. Ketupat Uncu dijual dengan harga yang cukup variatif tergantung ukuran pesanan, nilai harganya juga sangat ramah di kantong.

Selain prospek cerah dari bisnis usaha Ketupat Uncu, Rahmadani juga memiliki motivasi kuat yang membuatnya tetap bertahan melakoni profesinya sebagai pengusaha ketupat di Aceh Tamiang. Kiat-kiat usaha itu ia manifestasikan dalam bentuk spirit melestarikan tradisi budaya.

“Motivasi saya hingga saat ini berjuang karena yang saya perjual belikan ini adalah salah satu makanan ciri khas Aceh Tamiang yang harus dibudidayakan dan tidak boleh tenggelam untuk kurun waktu yang lama,” ungkapnya.

Ketupat Uncu yang baru selesai dibuat. [Foto: Istimewa]
Atas pencapaian dan keuntungan yang diperolehnya dari hasil usaha Ketupat Uncu, Rahmadani mengaku juga masih menyimpan mimpi besar. Sebuah impian untuk menjadikan Ketupat Uncu tidak hanya dikenal oleh warga Aceh Tamiang tetapi terkenal seantero nusantara.

“Tentu masih ada banyak harapan dan impian kita, namun untuk saat ini kita berharap semoga pelanggan tetap mempercayakan kami dan selalu puas dengan kelayakan dan rasa dari Ketupat Uncu,” ujarnya.

Di sisi lain, Rahmadani juga menghantarkan apresiasinya kepada Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah (Diskop UKM) Aceh yang selama ini telah membantunya mengembangkan usaha Ketupat Uncu.

Menurutnya, Diskop UKM Aceh telah berperan aktif dalam membangun relasi yang membuat Ketupat Uncu lebih dikenal oleh banyak orang.

“Jujur, saya sendiri merasa sangat terbantu dan mengucapkan terima kasih dengan sebesar-besarnya kepada Diskop UKM Aceh dalam perannya mengembangkan bisnis usaha Ketupat Uncu,” tutup Rahmadani.

Sebagai informasi, Ketupat Uncu bisa dipesan melalui melalui online. Masyarakat yang merasa penasaran dengan keistimewaan rasa Ketupat Uncu bisa memesan melalui telepon atau Whatsapp ke nomor 0813 6180 5941. (Akhyar)

Komentar Facebook

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *