Moderasi Beragama, Kunci Menjaga Kerukunan dan Persatuan Jelang Pilkada 2024

Mahasiswa Program Magister Ilmu Alquran dan Tafsir UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Said Habibi. [Foto: Ist]

THEACEHPOST.COM – Jelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak tahun 2024, Indonesia menghadapi tantangan besar dalam menjaga persatuan dan kerukunan di tengah keragaman sosial, budaya, dan agama.

banner 72x960

Salah satu langkah penting yang dapat diambil untuk meredam potensi perpecahan adalah melalui moderasi beragama.

Konsep ini mengedepankan sikap seimbang dan tidak ekstrem dalam beragama, menjadi sangat relevan untuk mengatasi polarisasi sosial dan politisasi agama yang seringkali memecah belah masyarakat.

Moderasi beragama sangat penting dalam menjaga keharmonisan bangsa. Sikap moderat dalam beragama dapat menjadi solusi untuk menghadapi tantangan-tantangan sosial-politik yang ada, terutama dalam konteks Pilkada 2024 yang diperkirakan akan memunculkan ketegangan antara berbagai kelompok.

Sikap moderasi ini diharapkan tidak hanya dapat meredakan polarisasi, tetapi juga mengarahkan umat untuk tetap pada prinsip-prinsip perdamaian dan keadilan.

Moderasi Beragama dalam Perspektif Alquran

Konsep moderasi beragama sendiri sesungguhnya sudah diajarkan dalam Al-Qur’an. Salah satu ayat yang paling relevan untuk mengingatkan umat akan pentingnya sikap moderat adalah Surah Al-Baqarah ayat 143 yang berbunyi:

“Dan demikian (pula) Kami telah menjadikan kamu umat yang adil dan pilihan, agar kamu menjadi saksi bagi umat manusia dan agar Rasul (Muhammad) menjadi saksi bagi kamu. Dan Kami tidak menjadikan kiblat yang kamu hadapi itu melainkan agar Kami mengetahui siapa yang mengikuti Rasul dan siapa yang berpaling dari-Nya” (QS. Al-Baqarah: 143).

Ayat ini mengajarkan umat Islam untuk senantiasa menjadi umat yang adil, moderat, dan tidak ekstrim dalam berbagai hal, baik dalam hal keagamaan maupun sosial.

Dalam konteks ini, umat Islam diharapkan dapat menjaga keseimbangan antara kepentingan duniawi dan ukhrawi, antara hak individu dan kepentingan bersama, serta antara kebebasan beragama dengan penghargaan terhadap hak orang lain.

Moderasi Beragama Sebagai Pondasi Toleransi

Sikap moderat dalam beragama juga mengajarkan umat untuk lebih toleran terhadap perbedaan. Indonesia sebagai negara dengan keberagaman agama dan budaya yang sangat kaya membutuhkan sikap saling menghargai dan memahami antar kelompok. Toleransi bukan hanya sekadar toleransi dalam kebebasan beragama, tetapi juga dalam menjalankan aktivitas sosial dan politik sehari-hari.

Penting untuk diingat bahwa Indonesia bukanlah negara yang dibangun oleh satu kelompok agama saja. Negara ini tumbuh dari dasar kesepakatan beragam elemen bangsa untuk saling menghormati, menjaga kedamaian, dan menegakkan keadilan.

Oleh karena itu, moderasi beragama yang mengedepankan dialog, penghargaan terhadap perbedaan, dan menghindari ekstremisme sangat penting untuk menciptakan suasana damai yang dapat mendukung terciptanya demokrasi yang sehat.

Moderasi Beragama dalam Konteks Pilkada 2024

Pilkada 2024 membawa dinamika politik yang akan mempengaruhi setiap lapisan masyarakat. Tidak jarang, agama dijadikan alat politik untuk meraih dukungan, yang kemudian bisa memicu polarisasi dan bahkan konflik sosial.

Moderasi beragama menjadi solusi untuk menghadapi hal ini, dengan mengajak seluruh elemen bangsa untuk kembali pada nilai-nilai agama yang mengedepankan kedamaian, keadilan, dan persatuan.

Moderasi beragama juga mengajak masyarakat untuk tidak mudah terprovokasi oleh isu-isu politik yang berpotensi mengganggu stabilitas sosial.

Sebaliknya, dengan mengedepankan prinsip-prinsip toleransi, dialog yang konstruktif, dan menghargai perbedaan pandangan, kita dapat memastikan bahwa Pemilu 2024 berjalan dengan damai, jujur, dan adil.

 

Penulis: Said Habibi

Mahasiswa Program Magister Ilmu Alquran dan Tafsir UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Komentar Facebook