Meurasa, IKM Asal Aceh Jadi Finalis Indonesia Food Innovation 2021

Bumbu masak instan khas Aceh, Meurasa.

Theacehpost.com | BANDA ACEH – Industri Kecil Menengah (IKM) asal Aceh ‘Meurasa’ terpilih sebagai salah satu dari 40 finalis yang lolos kurasi dalam ajang kompetisi Indonesia Food Innovation (IFI) 2021.

banner 72x960

Meurasa adalah merek produk bumbu masak instan hasil Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) khas Aceh karya Darfina.

Sebelumnya, ada 7.000 peserta yang mengikuti kompetisi yang diselenggarakan Kementerian Perindustrian Republik Indonesia (Kemenperin RI) ini.

Bumbu meurasa berhasil menjadi finalis untuk kategori end product  atau IKM yang menghasilkan produk olahan pangan untuk kebutuhan konsumen akhir.

“Awalnya ragu untuk ikut, baru lah saat batas akhir submit (kirimkan) bulat hati untuk ikut (IFI 2021),” ujar Darfina kepada Theacehpost.com, Kamis, 17 Juni 2021.

Darfina

Ia menceritakan, para finalis telah mengikuti food camp dalam bentuk workshop yang interaktif melalui daring selama dua bulan usai dinyatakan lolos kurasi program IFI 2021.

Selama food camp, para peserta mendapatkan materi tentang inovasi produk, branding (merek), promosi, pemasaran, manajemen keuangan, serta peraturan keamanan pangan.

Masing-masing finalis juga melakukan empat kali presentasi secara online mengenai produk, planning (perencanaan), inovasi produk ke depan.

“Hasil penilaiannya akan diumumkan pada acara penghargaan Indonesia Food Innovation 2021 di Jakarta 23-24 Juni 2021. InsyaAllah saya akan hadir, mohon doanya semoga bisa juara,” pintanya.

Tentang bumbu Meurasa

Bumbu masak Meurasa menggunakan 100 persen rempah alami pilihan, tidak menggunakan MSG, pengawet, perasa buatan, pewarna buatan atau bahan tambahan makanan lainnya.

Bumbu masak Meurasa berbentuk bubuk kering dan instan dikemas dalam alumunium foil (kertas alumunium) dan memiliki daya tahan selama 18 bulan.

Saat ini Meurasa memiliki tujuh varian, meliputi bumbu mie Aceh, kari Aceh, masak mirah, masak puteh, ayam tangkap, nasi goreng, dan gulai Aceh. Bumbu-bumbu tersebut diproses secara modern.

Selain itu, pemasarannya dilakukan dengan sistem online (daring), sehingga bisa menjangkau seluruh dunia dengan memperkenalkan keragaman budaya lokal khususnya kuliner lokal Indonesia yang kaya akan rempah asli Nusantara.`

Kompetisi Indonesia Food Innovation

Ajang IFI bertujuan untuk memacu IKM pangan semakin meningkatkan nilai inovasi dan pemanfaatan penggunaan bahan baku lokal yang cukup banyak dan beragam.

Kompetisi IFI 2021 terdiri dari dua kategori, yakni bagi IKM pangan penghasil produk antara (intermediate product) sebagai bagian rantai suplai industri pangan, serta bagi IKM pangan yang menghasilkan produk olahan pangan untuk kebutuhan konsumen akhir (end product).

Para peserta berkesempatan memenangkan hadiah berupa piala, piagam dan uang pembinaan dengan besaran juara pertama Rp 40 juta, juara kedua Rp 25 juta dan juara ketiga Rp 15 juta pada masing-masing kategori.

Pemenang dari kompetisi ini akan diprioritaskan untuk mengikuti program akselerasi lanjutan pengembangan bisnis melalui coaching dan mentoring eksklusif peningkatan skala usaha.

Selain itu, pemenang juga memperoleh fasilitasi sertifikasi Hazard Analitical Critical Control Point (HACCP) dan investor macth making ataupun fasilitasi keanggotaan e-commerce global, serta berbagai macam kegiatan pameran. []

Komentar Facebook

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *