Meraup Berkah di PON 2024, Banda Aceh Diminta Proaktif Branding Syariat Islam
THEACEHPOST.COM | Banda Aceh – Ketua Indonesian Congress and Convention Association (INCCA) Aceh, Muhammad Balia, mengajak semua pihak untuk mengerahkan segala daya dalam mensukseskan Pekan Olahraga Nasional (PON) 2024 yang akan digelar di Provinsi Aceh dan Sumatera Utara.
Balia menegaskan, Aceh harus bisa meraup berkah dari pelaksanaan PON 2024. Ajang empat tahunan ini menjadi momentum bersejarah karena baru kali ini Aceh menjadi tuan rumah penyelenggara turnamen olahraga bergengsi itu.
“Aceh sebagai tuan rumah, di samping juga Sumatera Utara, harus mengambil peluang besar. Kita tidak boleh mensukseskan acara ini dengan sekedarnya saja, karena ini akan menjadi catatan sejarah untuk dikenang oleh Indonesia maupun dunia,” kata Muhammad Balia, Banda Aceh, Senin (27/5/2024)
Balia menjelaskan, pelaksanaan PON di Aceh akan mempertandingkan 33 cabang olahraga (Cabor), 42 disiplin Cabor, dan 510 nomor pertandingan. Nantinya diperkirakan akan ada 5.366 atlet dan 2.752 official yang mengikuti penyelenggaraan PON di Aceh.
Karenanya, Balia berharap supaya Pemerintah Aceh mengecek secara rutin kesiapan PON 2024, baik dari panitia, tiap-tiap venue, kesiapan organisasi, kesiapan komite yang mengelola organisasi secara keseluruhan maupun yang spesifik ke teknis.
“Kami rasa ini penting dan memang perlu disiapkan secara matang, karena event ini akan berdampak untuk jangka panjang. Bukan hanya sebagai ajang penjaringan bibit atlet potensial, tetapi juga untuk meningkatkan perekonomian masyarakat kita,” ujarnya.
Selain itu, Balia juga meminta Pemerintah Kota (Pemko) Banda Aceh untuk memaksimalkan perannya selaku ibukota provinsi dalam mensinergikan perhelatan PON 2024 sebagai ajang branding syariat Islam di Aceh
Menurut Balia, Pemko Banda Aceh harus bisa memaksimalkan pembinaan branding syariat Islam kepada seluruh warganya untuk menyambut PON 2024, apalagi di Kota Banda Aceh terdapat banyak cabang olahraga PON yang akan dipertandingkan.
Sehingga, kata Balia, ajang PON 2024 di samping membuka peluang ekonomi untuk masyarakat juga sekalian menjadi pentas publik untuk mengenalkan dan mensosialisasikan penerapan syariat Islam kepada seluruh pengunjung yang datang ke Banda Aceh.
“Banda Aceh harus mengambil peluang branding syariat Islam, perencanaan terhadap pembinaan masyarakat yang syar’i harus mulai digalakkan dari sekarang. Kita harus bina masyarakat kita bahwa ada kesan yang harus kita persembahkan ke pengunjung saat mereka datang ke tempat kita. Saya rasa kita semua sepakat untuk ini,” ungkap Balia yang juga Ketua Himpunan Pengusaha Santri Indonesia (HIPSI) Aceh.
Selain itu, Balia juga meminta unsur Pemko Banda Aceh untuk memaksimalkan kebersihan dan kerapian kota dalam menyambut ajang PON 2024. Menurutnya, kebersihan biasanya sering dijadikan fokus visual pertama para pengunjung yang datang ke sebuah daerah.
“Untuk menyambut tamu, rumah kita harus rapi dan bersih. Kebersihan dan kerapian kota perlu menjadi poin krusial yang perlu ditegaskan di awal supaya nanti kita tidak kecolongan ketika kita hendak mempersembahkan impresi visual kepada semua tamu yang datang,” tuturnya.
Pada kesempatan yang sama, Balia juga mengajak masyarakat Kota Banda Aceh untuk melakukan gotong royong bersama dalam usaha menyukseskan PON 2024. Semua unsur Forkopimda daerah perlu terlibat dan bersinergi bersama agar Banda Aceh mampu memperlihatkan usaha maksimal pengenalan syariat Islam ke nusantara maupun dunia.
“Kebersihan toilet umum, toilet masjid maupun meunasah, penertiban parkir, pelayanan warkop atau cafe yang syar’i perlu kita teguhkan di Banda Aceh, karena semua ini akan menjadi cerminan kuat untuk kita dari nilai penerapan syariat Islam yang kaffah untuk tamu yang berkunjung ke Banda Aceh nanti. Setidaknya penyuksesan PON di Aceh harus bisa menyerupai kesuksesan Qatar dalam mengenalkan Islam melalui Piala Dunia,” ungkap Balia.
Kemudian, kata dia, soal infrastruktur pendukung seperti infrastruktur di bidang perhubungan, kesehatan, sanitasi, air bersih, hingga infrastruktur di bidang lainnya yang selama ini mengalami kemacetan juga perlu segera dipacu pengerjaan renovasi, agar Kota Banda Aceh memiliki infrastruktur yang memadai untuk mendukung kesuksesan dan kelancaran PON 2024.
Balia juga menambahkan, keramahtamahan dan sopan santun masyarakat dalam melayani tamu juga perlu dibina dan dibudayakan dari sekarang. Tingkah laku semua unsur masyarakat sebagai tuan rumah PON dalam menyambut tamu harus benar-benar mencerminkan Banda Aceh sebagai daerah mercusuar Islam nusantara.
Oleh sebab itu, Balia menilai kesuksesan PON 2024 di Aceh sangat bergantung atas dukungan semua pihak. Pemerintah maupun masyarakat harus bersama-sama dalam mengerahkan segala daya dan upaya untuk menyukseskan PON 2024.
“Kita berharap dengan kerja kolektif antara pemerintah dan masyarakat, semoga PON 2024 ini bisa kita sukseskan dengan spirit kebersamaan, bersama jadi mungkin. Semoga kita bisa mempersembahkan kesan positif bahwa Aceh yang mengadopsi syariat Islam sebenarnya jauh lebih indah dan tidak seseram seperti apa yang dibayangkan oleh orang-orang luar,” pungkasnya. (Akhyar)