Menguak di Balik Gegap Gempita Liga Arab Saudi: Kedatangan Cristiano Ronaldo Jadi Awal, Berujung Piala Dunia
Jakarta – Laga-laga persahabatan yang glamor, adanya kemungkinan Piala Dunia akan digelar lagi di musim dingin seperti Qatar 2022, kehadiran pemain kelas dunia dengan biaya transfer yang besar, itu menjadi wajah revolusi sepak bola di Arab Saudi.
Mundur 12 bulan lalu, pemain-pemain seperti Cristiano Ronaldo, Karim Benzema, dan N’Golo Kante sangat jauh dari kemungkinan untuk bermain di Saudi Pro League atau Liga Profesional Arab Saudi.
Namun, pada musim 2023/2024, tampaknya ini menjadi kenyataan dan masih banyak pemain kelas dunia yang akan menyusul.
Arab Saudi punya ambisi besar, di mana Cristiano Ronaldo pada akhir musim pertamanya menyebut dirinya bisa melihat Liga Arab Saudi bisa berada di posisi lima besar dunia.
Saat ini, bersaing dengan sepak bola Eropa, tempat di mana Liga Champions dan talenta-talenta terbaik berada, merupakan sebuah ambisi ketimbang kenyataan.
Namun, dengan pemain seperti Riyad Mahrez dan Bernardo Silva yang dikaitkan dengan kemungkinan pindah dari Man City ke Arab Saudi, artinya peralihan pemain top dari Eropa ke Timur Tengah belum berakhir.
Apa Rencana Arab Saudi
Seperti Karim Benzema, N’Golo Kante juga berstatus bebas transfer saat memutuskan hijrah ke Al Ittihad setelah sejak 2016 membela Chelsea. Ia dikontrak Al Ittihad selama tiga tahun dengan bayaran yang sedikit lebih rendah dari Karim Benzema. (twitter.com/ittihad)
Dana tersedia dan menghabiskannya bukanlah sebuah masalah. Jadi apa rencananya dan apa yang terjadi selanjutnya di Liga Arab Saudi?
“Ambisi jangka panjang datang dengan rencana pemerintah yang ingin menjangkau lebih luas visi 2030,” ujar ahli sepak bola Asia dan penulis untuk The Asian Game, Martin Lowe, bicara kepada Manchester Evening News.
“Rencana ini dipelopori oleh Putra Mahkota Mohammed Bin Salman (MBS), sebagai perubahan yang dinamis untuk masyarakat modern di Saudi, yang beralih dari ketergantungan mereka kepada cadangan minyak, menjadi negara Arab berwawasan ke depan yang akan menarik bagi generasi muda mereka, dan demografi yang makin liberal.”
“Olahrga dan rekreasi hanyalah salah satu sektor dalam 13 bidang dalam rencana tersebut. Namun, dalam hal olahraga, ambisi seperti mengakuisisi Newcastle United dan mereformasi liga domestik juga merupakan penanda jalan utama yang ditetapkan sebelumnya.”
“Awal bulan ini, MBS mengumumkan privatisasi klub domestik liga. Model sebelumnya berarti semua klub berada di bawah kendali negara, tetapi dorongan menuju kepemilikan bisnis swasta dipandang sebagai rute yang berkelanjutan ke depan,” lanjutnya. bola.com