LPMP Aceh Perkuat Kemampuan Jurnalistik Tim Informasi dan Publikasi, Ini Tujuannya
Theacehpost.com | BANDA ACEH – Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Provinsi Aceh menugaskan 20 pegawainya mengikuti pelatihan jurnalistik yang dilaksanakan lembaga tersebut selama tiga hari, 22-24 Maret 2021 di Kyriad Muraya Hotel, Banda Aceh.
Salah seorang peserta pelatihan, Melur Senjahari dalam rilisnya yang dikirim khusus kepada Theacehpost.com melaporkan, pelatihan tersebut bertujuan untuk memberikan energi kepada pengelola media informasi dan publikasi LPMP Provinsi Aceh yang selama ini seperti hidup segan mati tak mau agar bangkit kembali.
“Ada 20 pegawai yang ditugaskan oleh pimpinan untuk mengikuti pelatihan jurnalistik. Ke-20 pegawai itu selama ini terlibat langsung dalam Tim Informasi dan Publikasi LPMP Provinsi Aceh,” lapor Melur.
Kepala LPMP Provinsi Aceh, Dr. Muslihuddin, M.Pd, ketika membuka kegiatan itu mengamanatkan kepada peserta agar berbagai pengetahuan yang didapat dari pelatihan bisa secepatnya diimplementasikan untuk penyusunan bahan informasi dan publikasi di lingkungan lembaga.
Menurut Melur, sejak dilantik sebagai Kepala LPMP Provinsi Aceh, Muslihuddin telah memberikan perhatian khusus dan menekankan pentingnya publikasi bagi sebuah lembaga.
“Di era informasi berbasis multi media sekarang ini, Tim Informasi dan Publikasi LPMP Aceh dituntut bisa memanfaatkan semua saluran dan sekaligus menjadi corong bagi lembaga. Kinerja kita tak bisa diketahui oleh masyarakat jika Tim Informasi dan Publikasi tidak menjalankan fungsi sebagaimana mestinya,” tulis Melur mengutip pesan Kepala LPMP Aceh.
Masih menurut Kepala LPMP Aceh, dengan solidnya tim publikasi—ditambah penguasaan teknologi informasi dan pengetahuan tentang cara menyajikannya di berbagai media, maka penyampaian informasi dan koordinasi dengan pemerintah daerah, guru serta tenaga kependidikan di 23 kabupaten/kota di Aceh akan lebih mudah, cepat, dan tepat sasaran.
Juga diharapkannya agar Jurnal Akselerasi Pendidikan, Majalah Serambi Pendidikan, Laman Situs, dan Media Sosial yang dimiliki LPMP Provinsi Aceh bisa segera bangkit dan semakin aktif.
“Semoga dengan pelatihan jurnalistik ini Tim Informasi dan Publikasi LPMP Aceh akan kembali aktif menulis dan memeriahkan berbagai media.Tujuannya selain untuk meningkatkan kinerja lembaga sekaligus memberikan sumbangsih terhadap peningkatan mutu pendidikan di Provinsi Aceh,” tandas Muslihuddin.
Dari Jurnal Ilmiah sampai Indepth Reporting
Pelatihan Jurnalistik yang dilaksanakan oleh LPMP Aceh untuk Tim Informasi dan Publikasi di lembaga tersebut menghadirkan tiga narasumber, yaitu Dr. Teuku Meldi Kesuma (Dosen Tetap Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Syiah Kuala), Nasir Nurdin (Pemred Theacehpost.com), dan Faisal Ilyas, SE, MM (Aceh Documentary).
Teuku Meldi Kesuma yang memaparkan materi tentang Penulisan & Publikasi Jurnal Ilmiah menjelaskan bahwa dalam dunia pendidikan Aceh banyak praktik baik yang layak ditulis dan diinformasikan. Tujuannya agar menjadi teladan dan kemudian mengadopsi berbagai praktik baik tersebut.
Menurut Meldi, praktik baik dalam dunia pendidikan adalah praktik yang memiliki dampak positif bagi peningkatan akses, kualitias, relevansi, dan efisiensi pendidikan.
Agar peserta terlibat aktif dalam proses pelatihan, Teuku Meldi Kesuma mengarahkan peserta bekerja secara kelompok membuat berita dari tayangan video praktik baik dengan menggunakan template yang telah disediakan.
Teuku Meldi juga menjelaskan secara rinci tentang penulisan ilmiah yang layak dimuat dalam jurnal, baik nasional maupun internasional.
Pemateri lainnya, Pemred Theacehpost.com, Nasir Nurdin menyajikan materi berjudul Mengenal Ragam Karya Jurnalistik dan Teknik Menulis Laporan Mendalam.
Dalam paparannya, Nasir merinci setidaknya ada tujuh jenis berita dalam perspektif jurnalistik, seperti straight news, hard news, soft news, depth news, investigative news, interpretative news, dan opinion news.
Menurut wartawan senior yang pernah berkarier selama 27 tahun di Harian Serambi Indonesia tersebut, apapun jenis berita yang ditulis atau dilaporkan di berbagai media—meskipun Tim Informasi dan Publikasi LPMP Aceh bukan wartawan media mainstream—hendaknya tetap memperhatikan kaidah jurnalistik yang berlaku umum, misalnya melakukan cek dan ricek sehingga tidak ikut-ikutan menyebarkan berita bohong.
Idealnya, lanjut Nasir, Tim Informasi dan Publikasi LPMP Aceh harus memiliki pengetahuan dan wawasan tentang jurnalistik dan menyesuaikan pengetahuan itu dengan kebutuhan tugas.
“Kalau pun rekan-rekan menulis atau menyebarkan berbagai laporan dengan memanfaatkan jejaring medsos, buatlah tulisan atau laporan menarik, terstruktur, dan menyesuaikan dengan sasaran yang akan dituju. “Rumus 5W 1H menjadi sangat penting agar memudahkan merangkai informasi yang akan disampaikan. Rumus ini juga akan menjadikan informasi lebih kaya dan mendalam,” kata Nasir.
Nasir juga mengimbau Tim Informasi dan Publikasi LPMP Aceh bisa membangun jejaring dengan pimpinan atau wartawan media mainstream yang bertujuan untuk bisa ikut merilis berbagai informasi yang terkait kepentingan publik.
“Kenali karakter setiap media termasuk rubrik yang disediakan. Pihak media akan mengapresiasi bahkan menyediakan ruang untuk setiap karya yang dikirim, termasuk siaran pers. Namun ingat, untuk membuka akses ke media diperlukan pengetahuan tentang cara menulis atau membuat laporan yang baik,” demikian Nasir Nurdin.
Pelatihan Jurnalistik untuk Tim Informasi dan Publikasi LPMP Aceh diakhiri dengan penyampaian materi oleh Faisal Ilyas tentang Membangun Engagement di Media Sosial yang berlangsung pada Selasa malam, 23 Maret 2021. []