Lindungi Lahan Gambut, SUPA Gelar Ekspose RKM di Aceh Barat
Theacehpost.com | ACEH BARAT – Universitas Syiah Kuala (USK) bekerja sama dengan GIZ SUPA (Die Deutsche Gesellschaft für Internationale Zusammenarbeit GmbH), menggelar kegiatan ekspose Rencana Kerja Masyarakat (RKM) Pendampingan Desa Mandiri Peduli Gambut (DMPG) di Meulaboh, Aceh Barat, Selasa, 28 Maret 2023, yang bertujuan memulihkan ekosistem gambut.
Sejumlah Tim Kerja Pengendalian dan Pengelolaan Ekosistem Gambut (TK PPEG) didampingi Fasilitator Desa dilibatkan dari empat desa di Kabupaten Aceh Barat yaitu Desa Keub Kecamatan Arongan Lambalek, Kuta Padang Kecamatan Johan Pahlawan, desa Pange Kecamatan Bubon, dan desa Beurawang Bubon. Kegiatan tersebut dibentuk melalui Program Sustainable Use Of Peat Land and Haze Mitigation In ASEAN (SUPA) Component I Pilot Site In Aceh.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Aceh Barat, Bukhari mengatakan Program SUPA sudah dimulai dari tahun 2022 dan dilanjutkan pada tahun 2023 di Aceh Barat, program peningkatan yang sangat didukung untuk melindungi lahan gambut agar terindungi dan tidak rusak. Kegiatan tersebut diharapkan dapat membina masyarakat melalui TK PPEG di desa sesuai programnya masing-masing desa.
“Sehingga ekonomi masyarakat bisa ditingkatkan,” ujarnya.
Semetara itu, Tim Pendamping Desa Mandiri Peduli Gambut Aceh Barat dan Nagan Raya dari Universitas Syiah Kuala, Yusya Abubakar mengatakan lahan gambut merupakan lahan yang harus dikelola dengan baik dan benar, jika tidak diperhatikan dengan benar maka gambut akan rusak dan merugikan masyarakat.
“Program yang didukung oleh SUPA ini bertujuan agar masyarakat paham dalam mengelola gambut berkelanjutan, kami juga ingin warga masyarakat yang bermata pencaharian di lahan gambut berperan dalam menjaga dan melestarikan lahan gambut,” pungkasnya.
Kepala Bidang Insfratrukstur dan Pembangunan BAPEDA Aceh Barat Ferdi Handaya mengatakan, kegiatan yang didanai oleh European Union dan Federal Ministry For The Environment Nature Consevation and Nocelear Safety Of Federal Republic Germany. Kemudian, turut didukung oleh Pemerintah Aceh melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Aceh Barat. Hal ini sangat sesuai dengan misi pembangunan daerah.
Menurutnya, dengan ada program SUPA ditingkat ASEAN tentu kelompok masyarakat dibina untuk pengelolaan lahan gambut berkelanjutan. “Ini sangat berdampak pada ekonomi masyarkat,” tuturnya.
Para peserta sangat antusias mengikuti setiap rangkaian pemaparan rencana kerja masyarakat dari program Pengendalian dan Pengelolaan Ekosistem Gambut di Aceh Barat. Kegiatan yang diharapkan dapat mendongkrak ekonomi warga di empat desa tersebut dibahas secara tuntas melalui metode tanya jawab antara peserta dengan para pemangku kepentingan.
Acara tersebut turut dihadiri oleh jajaran pemangku kepentingan di Aceh Barat seperti dari Dinas Pertanian Tanaman Pangan Dan Hortikultura, Dinas Pangan, Dinas Perternakan dan Perkebunan, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Gampong, Dinas Perdagangan, koperasi dan UKM serta Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana. []