Layanan Bank Aceh Berbasis Digital Sudah Setara Perbankan Nasional, Gubernur Mengapresiasi

Gubernur Aceh, Nova Iriansyah didampingi Plt Komisaris Utama BAS Taqwallah, Dirut BAS Haizir Sulaiman serta Manajer Implementasi Kebijakan Sistem Pembayaram Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Aceh melakukan grand launching kartu debit, QRIS, Cash Recycle Machine (CRM), dan pengembangan fitur-fitur terbaru Action Mobile Bank Aceh Syariah di Hotel Mata Ie Resort Kota Sabang, Minggu, 25 Juli 2021. (Dok Bank Aceh)

Theacehpost.com | SABANG – Bank Aceh Syariah Syariah (BAS) meluncurkan empat layanan terbaru berbasis inovasi digital, yaitu Kartu Debit Bank Aceh, Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS), ATM Setor Tarik, dan penambahan fitur layanan Action Mobile Banking.

banner 72x960

Peluncuran layanan Bank Aceh berbasis digital berlangsung Minggu, 25 Juli 2021 dilakukan via live streaming melalui akun youtube Action Mobile Bank Aceh dan  Instagram hababankaceh oleh Gubernur Aceh dari Hotel Mata Ie Resort Kota Sabang.

Direktur Utama BAS, Haizir Sulaiman mengatakan, layanan berbasis digital tersebut menjadi lompatan baru bagi Bank Aceh dalam memberikan transaksi layanan digital bagi nasabah.

“Sejumlah layanan transaksi terbaru ini telah setara dengan layanan yang dimiliki oleh perbankan nasional,” ujar Haizir.

Haizir menjelaskan, seluruh kartu ATM nasabah Bank Aceh  secara otomatis memperoleh manfaat tambahan sebagai kartu debit yang bisa digunakan dimana saja dengan mesin Electronic Data Capture (EDC).

Berikutnya, cash recycling machine (CRM) merupakan anjungan tunai mandiri (ATM) setor tarik yang dapat digunakan untuk penarikan ataupun setoran di mesin CRM selama 7×24 jam.

Sedangkan QRIS merupakan upaya standarisasi sistem pembayaran dari Bank Indonesia untuk semua perusahaan yang memanfaatkan teknologi finansial (fintech) berbasis QR code.

“Penerapan QRIS nantinya akan mengakomodir kebutuhan nasabah Bank Aceh yang ingin melakukan transaksi secara non tunai. Cukup dengan scan qrcode yang tersedia di sejumlah merchant,” ujar Haizir.

Sementara itu, aplikasi Mobile Banking Action Bank Aceh yang telah launching pada 20 November 2020, kini telah dilakukan penambahan fitur melalui versi 1.0.2 seperti pembelian pulsa Telkomsel, pembayaran Kartu Halo, pembayaran telepon rumah, pembelian pulsa listrik, pembayaran tagihan listrik, pembayaran TV berlangganan transvision, tagihan internet Indihome, pembelian paket data internet (Telkomsel), dan pembayaran melalui QRIS.

Dikatakan Haizir, penambahan fitur aplikasi Mobile Banking Action saat ini sudah dapat diunduh di Playstore dan App Store.

“Seluruh nasabah Bank Aceh saat ini telah dapat menikmati fitur-fitur terbaru dari Action Mobile Banking Bank Aceh,” kata Haizir seraya memberikan apresiasi kepada Gubernur Aceh yang selama ini sangat mendukung pengembangan layanan digital Bank Aceh.

Gubernur mengapresiasi

Gubernur Aceh, Ir. H. Nova Iriansyah, MT  dalam sambutannya mengatakan, pola kehidupan dalam berbagai aspek berubah begitu serba cepat, mudah dan efisien. Kondisi ini memaksa seluruh industri termasuk perbankan mengubah pola bisnis ke arah digital.

Di tengah kondisi pandemi yang masih berlangsung, kondisi ini semakin krusial dan memaksa untuk manjaga interaksi dan ruang gerak sehingga kebutuhan akan layanan transaksi secara digital, real time dan tanpa batas, menjadi sebuah keniscayaan.

“Saya atas nama Pemerintah Aceh memberikan apresiasi kepada seluruh jajaran PT Bank Aceh Syariah atas terobosan dan Inovasi ini. Semoga berbagai layanan ini memberikan kemudahan bertransaksi bagi nasabah,” ujarnya.

Menurut Nova, Pemerintah Aceh berkomitmen untuk mendukung berbagai upaya guna meningkatkan pengelolaan dan memperkuat peranan Bank Aceh Syariah dalam memberikan kontribusinya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Selain Gubernur Aceh, seremoni peluncuran juga dilakukan oleh Dirut BAS Haizir Sulaiman, Sekda Aceh yang juga Plt Komisaris Utama BAS Taqwallah, dan Manajer Implementasi Kebijakan Sistem Pembayaran Bank Indonesia Provinsi Aceh Taufan Anggara N.

Acara yang berlangsung dengan penerapan prokes secara ketat tersebut turut dihadiri Ketua Tim Penggerak PKK Aceh, Dyah Erti Idawati dan sejumlah Kepala SKPA. []

 

Komentar Facebook

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *