Lagi, LP2ED akan Fasilitasi Pelaksanaan Pelatihan di Banda Aceh

Salah satu kegiatan Penyuluhan Narkoba yang pernah diselenggarakan oleh LP2ED pada tahun 2021 lalu di Aula Grand Leuser Hotel, Blangpidie. (Foto: Robi Sugara/Theacehpost.com)

Theacehpost.com | BLANGPIDIE – Lembaga Pemberdayaan dan Pengembangan Ekonomi Desa (LP2ED) kembali mengajukan penawaran sebagai penyelenggara Pelatihan Siskeudes (Sistem Keuangan Desa) yang ditujukan ke Keuchik se-Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya).

banner 72x960

Surat penawaran yang ditandatangani oleh Direktur LP2ED, Heppy, tertanggal 2 November 2022 tersebut didapatkan oleh Theacehpost.com dari salah satu aparatur gampong yang ditunjuk oleh Keuchik untuk mengikuti pelatihan tersebut.

Surat penawaran yang ditandatangani oleh Direktur LP2ED. (Foto: Robi Sugara/Theacehpost.com)

Dalam surat penawaran tersebut, LP2ED menawarkan kontribusi 6 juta pergampong, dengan peserta 1 orang pergampong (di Abdya terdapat 152 gampong). Kontribusi tersebut sudah termasuk transportasi Banda Aceh – Blangpidie (PP), 400 ribu. Akomodasi hotel 3 malam (1 kamar 2 orang), training kit, baju kaos berkerah, uang saku 600 ribu dan laporan kegiatan.

“Mayoritas operator gampong Abdya keberatan dengan kebijakan lembaga mengenai pelatihan Siskeudes di Banda Aceh,” ujarnya melalui aplikasi Whatshapp, Jumat, 4 November 2022.

Keberatan yang disampaikan oleh aparatur gampong yang enggan namanya dipublish tersebut hanya karena persoalan uang saku yang sangat terbatas.

“Mengingat pelatihannya di Banda Aceh 3 hari, uang saku hanya 600 ribu, keluarga harus kita tinggalkan,” keluhnya.

Lain halnya dengan koordinator LSM KOMPAK (Koalisi Masyarakat Pejuang Keadilan), Saharuddin. Ia malah mempertanyakan ada apa antara LP2ED dengan DPMP4 (Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Pengendalian Penduduk dan Pemberdayaan Perempuan) Abdya.

“Kita melihat, setiap ada pelatihan yang menggunakan Dana Desa penunjukan lembaga pelaksananya sangat tertutup, pada hal masih banyak lembaga lain yang lebih murah dan berkompeten. Ada apa LP2ED dengan DPMP4 Abdya?” tanyanya.

Koordinator LSM KOMPAK tersebut juga berharap agar DPRK Abdya segera memanggil kepala Dinas DPMP4 Abdya untuk mempertanyakan peran dan hubungan LP2ED dalam pengelolaan pelatihan yang bersumber dari Dana Desa.

Dugaan Saharuddin tersebut sangat beralasan, karena ada beberapa pelatihan dan studi banding keuchik maupun aparatur gampong yang sumber anggarannya dari Dana Desa yang penyelenggaraannya didominasi oleh LP2ED.

Sebut saja kegiatan Sosialisasi Pencegahan Narkoba serta penyuluhan hukum dan perlindungan masyarakat awal tahun 2022 lalu dengan anggaran 5 juta pergampong.

“LP2ED ini terkesan menjadi pelanggan Dana Desa untuk melakukan pelatihan, apa lagi kegiatan Sosialisasi Pencegahan Narkoba serta penyuluhan hukum dan perlindungan masyarakat, hampir tiap tahun lembaga ini yang buat.

“Lain lagi pelatihan-pelatihan ke luar daerah lainnya, seperti ke Padang (Sumatera Barat) dan ke Takengon tahun lalu,” terang salah satu Pendamping Lokal Desa (PLD) yang juga tidak mau namanya ditulis.

Secara terpisah Theacehpost.com mencoba mengkonfirmasi pernyataan Koordinator LSM KOMPAK, Saharuddin, kepada Pj Bupati Abdya, Darmansah, terkait dugaan adanya indikasi oknum DPMP4 Abdya yang ‘bermain‘ dengan LP2ED dalam pelaksanaan kegiatan Dana Desa.

“Kita pantau,” ujar Pj Bupati Abdya dengan singkat dan tegas.[]

Komentar Facebook

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *