Kupiah Meukeutob Ditetapkan Jadi Warisan Budaya Nasional

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, mengenakan kupiah meukeutob sambil meracik kopi Aceh. (Foto: Kemenparekraf)

Theacehpost.com | BANDA ACEH – Kupiah Meukeutob atau topi tradisional adat Aceh resmi ditetapkan menjadi warisan budaya nasional (Warbudnas).

banner 72x960

Setelah melalui proses panjang, tepatnya dua tahun yang lalu, akhirnya pada 29 Oktober 2021 Kupiah Meukeutob ditetapkan oleh Tim Ahli Warbudnas Kementerian Pendidikan Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) di Jakarta.

“Dengan ditetapkannya Kupiah Meukeutob sebagai Warbudnas, maka total karya budaya tak benda Aceh yang telah ditetapkan sebagai Warbudnas menjadi 40 karya budaya,” ujar Kepala Bidang Sejarah dan Nilai Budaya, Disbudpar Aceh, Evi Mayasari dalam keterangan tertulis, 3 November 2021.

Evi menjelaskan, pada tahun ini, dari 20 karya budaya yang diusulkan Disbudpar Aceh, hanya satu yang ditetapkan.

Menurut Tim Ahli Warbudnas, 19 karya budaya Aceh belum memenuhi syarat pengajuan akibat kurang satu tahun masa pencatatan.

Kadisbudpar Aceh, Jamaluddin mengatakan program penetapan Warisan Budaya Tak Benda Indonesia (WBTB Indonesia) merupakan salah satu bentuk perlindungan yang dilakukan oleh pemerintah pusat terhadap puluhan ribu karya budaya milik bangsa yang berasal dari berbagai suku bangsa yang tersebar mulai dari Sabang hingga Merauke.

“Jangan sampai karya budaya yang merupakan kekayaan intelektual milik bangsa diklaim sepihak oleh negara lain, jadi ini harus kita jaga bersama,” katanya.

Ia berjanji akan terus mendata seluruh kebudayaan Aceh secara bertahap guna dapat ditetapkan menjadi WBTB.

“Sebagai daerah yang berwawasan budaya, tentu kita harus melindungi dan menjaga keberadaan warisan budaya indatu kita. Mari lestarikan budaya Aceh,” pintanya.

Kupiah Meukeutop sudah ada sejak masa kerajaan Aceh, sekitar abad ke-17 masehi dan sering dipakai oleh Sultan Iskandar Muda pada hari-hari besar atau pada acara penting, bahkan dalam kesehariannya juga kerap dipakai.

Kupiah Meukeutop juga menjadi sebuah atribut wajib dalam ritual adat Aceh di masa itu. []

Komentar Facebook

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *