KPI Aceh Gelar Rakor Awal Tahun dengan Lembaga Penyiaran TV dan Radio
Theacehpost.com | BANDA ACEH – Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Aceh menyelenggarakan Rapat Koordinasi (Rakor) awal tahun 2023 mengundang lembaga penyiaran televisi dan radio, Banda Aceh, Selasa, 24 Januari 2023.
Kegiatan tersebut turut dihadiri oleh Kepala Balai Monitoring (Balom) Banda Aceh Luthfi ST MT, Ketua Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) Iskandar Usman Al-Farlaky, Kepala Bidang Pengelolaan Layanan Informasi Publik Dinas Kominkasi, Informasi dan Persandian Aceh Safrizal.
Sementara itu, dari lembaga penyiaran TV dihadiri perwakilan Serambi FM, Radio Flamboyant, Radio syiar Tauhid Aceh, Balmon Aceh, Radio Assalam, Aceh TV, Radio Karsa Intermedia Swara, Radio Antero, Radio Mora Aceh, Metro TV, TVRI Aceh, Net TV, Nikoya FM, Toss FM, Trans TV, SCM, Trans 7, dan Radio Baiturrahman. Lembaga-lembaga penyiaran ini eksis dan beroperasi di kawasan Banda Aceh dan Aceh Besar.
Ketua KPI Aceh Faisal Ilyas mengatakan, rapat koordinasi ini diselenggarakan untuk memetakan daftar isian masalah dan hambatan yang dihadapi lembaga penyiaran baik TV maupun radio.
“Melalui Rakor ini, kita ingin sejak di awal tahun kita dapat mengetahui masalah-masalah yang dihadapi lembaga penyiaran. Begitu juga, kita ingin adanya peningkatan kapasitas, strategi dan kolaborasi yang bisa dibangun bersama-sama antara KPI, lembaga penyiaran, pemerintah dan sektor swasta lainnya,” ujar Faisal Ilyas dalam siaran persnya yang dikirim Komisioner KPI Aceh Teuku Zulkhairi.
Dalam sambutannya, Faisal Ilyas juga menyebutkan, siaran televisi dan radio memiliki kapasitas yang luar biasa dalam memberikan informasi dan narasi kepada masyarakat. Untuk itu kehadiran KPI Aceh agar dapat menjaga kualitas siaran dan memberikan hak yang layak kepada masyarakat.
“Strategi KPI Aceh dalam menjalankan aktifitas adalah adaptasi, inovasi, dan kolaboratif,” sambung Faisal Ilyas.
Sementara itu, Ketua Komisi I DPR Aceh Iskandar Usman Al-Farlaky dalam sambutannya mendorong agar lembaga penyiaran di Aceh dapat betul-betul mengangkat khazanah peradaban dan kebudayaan Aceh dalam penyiaran. Menurutnya, saat ini banyak khazanah-khazanah Aceh yang mulai tenggelam karena jarang diekspos oleh media dan lembaga penyiaran.
Acara Rakor berlangsung secara dialogis dimana para perwakilan lembaga penyiaran menyampaikan pemikiran-pemikrannya. Ikut juga dibahas Rancangan Qanun Penyiaran yang saat ini sudah menjadi Prolegda Prioritas DPR Aceh. Termasuk juga ikut berbicara dalam Rakor ini yaitu Kepala Balmon Aceh yang berbicara tentang spektrum frekuensi Radio.
Dari KPI Aceh sendiri rakor ini dihadiri oleh seluruh komisionernya seperti Acik Nova, Putri Novriza, Ahyar, Masriadi Sambo, Teuku Zulkhairi, dan Faisal. []