Korlap AMARAH: “Tuntutan Kami Tetap Makzulkan Nova!”
Theacehpost.com | BANDA ACEH – Koordinator Lapangan (Korlap) Aliansi Mahasiswa Rakyat Aceh (AMARAH), M. Dzaky Naufal menegaskan, tuntutan mereka agar Gubernur Aceh Nova Iriansyah dimakzulkan akan terus disuarakan dan dikawal.
“Sesuai spanduk yang kami bentangkan di ruangan Gedung DPRA tadi sore (Kamis sore, 19 Agustus 2021). Ya, itu aspirasi kami #Pecat Nova, #Ganti Sekda, #TolakLPJAPBA2020!AMARAH!,” kata Dzaky menjawab Theacehpost.com terkait bentangan spanduk di tengah berlangsung rapat paripurna DPRA beragendakan pembahasan Raqan Aceh tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBA Tahun 2020.
Menurut Dzaky, apa yang mereka suarakan merupakan aspirasi dari rakyat Aceh, dalam hal ini AMARAH menjadi salah satu corongnya.
“Kami tentu akan terus mengawal proses yang ada (di DPRA) hingga Nova dimakzulkan,” kata Dzaky.
Ditanya bagaimana DPRA menyikapi aspirasi yang disampaikan AMARAH, Dzaky menjawab, “kalau itu tanyakan saja ke pihak mereka (DPRA).”
Dimintai tanggapan apa yang mendasari AMARAH menuntut makzulkan Nova, Dzaky menyatakan, Nova sudah gagal menjalankan peran serta fungsinya sebagai pemimpin Aceh guna mewujudkan kesejahteraan bagi rakyat Aceh.
“Hal ini terlihat jelas bagaimana kemiskinan terus menjadi momok di Aceh, termasuk berbagai sektor lainnya baik pendidikan, kebudayaan, pembangunan, dan sebagainya,” tandas Dzaky.
Informasi yang dihimpun Theacehpost.com, rapat paripurna DPRA beragendakan pembahasan Raqan Aceh tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBA Tahun 2020 dihadiri langsung oleh Gubernur Nova Iriansyah.
Saat Jubir Badan Anggaran (Banggar) DPRA, Abdurrahman Ahmad sedang membacakan pendapat Banggar, tiba-tiba massa AMARAH yang mengambil posisi di balkon membentangkan selembar spanduk memuat tulisan #Pecat Nova, #Ganti Sekda, #TolakLPJAPBA2020 !AMARAH!”
Terhadap aksi itu, fokus peserta rapat langsung tertuju ke spanduk. Namun sesaat kemudian Ketua DPRA, Dahlan Jamaluddin yang memimpin rapat paripurna menunda untuk shalat Ashar.
Hampir bersamaan dengan itu aparat keamanan langsung mengamankan massa karena aksi mereka disebut-sebut tak mengantongi izin. []
