KOHATI Desak Pemerintah Beri Ruang Aman Bagi Perempuan

Aksi KOHATI mengecam tingginya kekerasan seksual, diadakan di di depan Taman Riyadah, Kota Lhokseumawe, Kamis 9 Desember 2021. [Dok. Kohati]

Theacehpost.com | LHOKSEUMAWE – Puluhan mahasiswi yang tergabung dalam Korps Himpunan Mahasiswa Islam-Wati (Kohati) berunjuk rasa mengecam tingginya kekerasan seksual belakangan ini. Aksi tersebut digelar di depan Taman Riyadhah, Kota Lhokseumawe, Kamis 9 Desember 2021.

banner 72x960

“Aksi ini untuk menyampaikan aspirasi dari kaum perempuan baik dari dunia kampus, instansi penegakan hukum dan lingkungan lainnya,” ujar Ketua Umum Kohati Cabang Lhokseumawe – Aceh Utara, Ainun Nabilah Rahmanita.

Massa mahasiswi juga mendesak pemerintah menindak tegas tindakan kekerasan dan pelecehan seksual di Indonesia khususnya Aceh, yang kian hari semakin marak.

Dalam orasinya, Ainun menyebut rentetan kasus yang dalam beberapa waktu terakhir menyita perhatian publik, seperti pencabulan mahasiswa oleh dosennya, pencabulan ayah terhadap anak, hingga kasus pemerkosaan yang dilakukan anggota penegak hukum.

Sementara di sisi lain, perempuan yang ingin menyuarakan hak-haknya selama ini kerap dibungkam. “Hak-hak ini sering kali dianggap sepele, padahal setiap kasus yang terjadi bukan lah hal biasa,” ketusnya.

KOHATI juga mempersoalkan minimnya ruang aman bagi perempuan hari ini. Bahkan di institusi pendidikan sekali pun, perempuan masih rentan mengalami pelecehan.

Karena itu, mereka menuntut pemerintah, petinggi kampus dan penegak hukum benar-benar memberi perhatian terhadap masalah ini.

“Tuntutan aksi hari ini ditujukan untuk petinggi-petinggi kampus terkhusus di Lhokseumawe – Aceh Utara, aparat keamanan, dan pemerintahan agar fokus menyelesaikan kasus-kasus terkait kekerasan dan pelecehan seksual terhadap perempuan,” pungkasnya.[]

Komentar Facebook

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *