Klarifikasi MUQAS Terkait Acara Pelepasan Santri, Mayoritas Wali Santri Setuju, Hanya Satu Orang Menolak
Theacehpost.com | TAPAKTUAN – Beredar berita di media Theacehpost.com yang memicu kesalahpahaman terkait acara pelepasan santri di Madrasah Ulumul Quran Aceh Selatan (MUQAS). Berita tersebut menyebutkan adanya keberatan dari beberapa wali murid terhadap pungutan biaya untuk acara pelepasan.
Pihak MUQAS menegaskan bahwa mereka tidak pernah membebankan biaya bagi wali murid yang tidak setuju dengan acara pelepasan.
Direktur MUQAS, Ustaz Muhammad Ridho Agung, M.Ag., menjelaskan bahwa acara ini merupakan bentuk penghargaan bagi para santri atas dedikasi dan usaha mereka selama belajar di MUQAS. Biaya yang dikeluarkan pun digunakan untuk kelancaran acara, seperti konsumsi, dekorasi, dan lain sebagainya.
“Mayoritas wali murid menyatakan persetujuan dan dukungan penuh terhadap acara ini. Pihak MUQAS pun menegaskan tidak ada paksaan bagi wali murid yang tidak ingin berpartisipasi,” kata Ustaz Muhammad Ridho.
Menanggapi hal ini, mayoritas wali santri MUQAS menyatakan persetujuan dan dukungan penuh mereka terhadap acara pelepasan santri. Hal ini ditegaskan oleh beberapa perwakilan wali murid, dengan membuat petisi, antara lain;
Komite Madrasah Ulumul Quran Aceh Selatan Bapak Mirwan mengatakan bahwan ia sangat setuju dan mendukung penuh pelepasan santriwan dan santriwati MUQAS.
“Kalau memang sudah hasil kesepatakan bersama wali santrti setuju dan tidak ada bertentangan dengan aturan maka tidak ada masalah, kalau dilaksanakan lebih baik, karena tahun tahun sebelumnya juga sudah rutin dilaksanakan.Pelepasan santri MUQ ini berbeda dengan sekolah lain yang pakai baju toga, sedangkan di MUQ tidak memakai baju toga dan murni perpisahan dengan teman asrama yang sudah selama ini bersama menghapal Al-Quran maka diadakan sedikit presisi yang sangat mengharukan di mana anak-anak dibacakan jumlah hapalannya,” ujarnya.
Ibu elli Fitriani dari Tapaktuan wali santriwati dari Nadhira kelas 9b mengatakan anak saya senang sekali diadakannya acara pelepasan santri MUQ. Saya juga senang mengeluarkan biaya nya. Menyenangkan anak juga ada pahala buat orang tua. Rezeki ana memang sudah ada, anak saya pun sudah mempersiapkan buah tangan untuk adik-adik binaannya. Jadi kami ikut senang kalau anak kami senang.
Bapak Anisfu dari Sawang orangtua dari Jihan Fatin Rafiqa, saya hadir rapat, tidak tepat apa yang disampaikan dimedia sebelumnya karena kami wali santri semuanya setuju kecuali satu orang dan pihak MUQ kami percayakan untuk mengkoornir acara tersebut kami wali bersedia membantu pendanaan, jadi tidak ada pungli.
Tgk. Irfan wali santri Muhammad Irja Rahmat Dari Meukek mengatakan kami bersedia acara ini dilanjutkan, kami sebagai wali santri bersedia acara ini dilanjutkan dan kami sebagai wali santri tidak merasakan desakan atau pungutan biaya pelepasan dari pihak MUQ. Kami sangat berharap acara ini tetap dilanjutkan.
Ibu Zubaidah. S.Pd,I dari Sawang orang tua Fadhella Isra juga berkomentar kami juga setuju bahkan anakan kami juga sudah sukarela menyiapkan kado untuk adek adeknya, pasti kalau acara ini gak jadi kami sangat kecewa.
Bapak Elvan Fadhlinur orang tua dari Habib Elvona Azkia mengatakan bahwa kami bersedia wisuda dilanjutkan dan kami sebagai wali santri tidak merasakan desakan/pengungutan biaya wisuda oleh pihak sekolah, kami sangat berharap wisuda tetap dilanjutkan.
Ibu Eka Asnidar orang tua dari Muhammad Alfandi mengatakan, kami bersedia tetap di laksanakan acara pelepasan santri MUQ, dan kami tidak merasakan desakan atau paksaan pungutan biaya acara pelepasan santri MUQ oleh pihak sekolah.
“Kami sangat berharap acara ini tetap dilaksanakan karena acara ini berbeda dengan acara wisuda sekolah lain, karena diadakan untuk menghargai usaha anak-anak kita dalam menghafal Alquran selama bersekolah di MUQ,” tuturnya.
Bapak Mundahri orang tua dari Rafif putra munaf yang mengatakan bersedia acara pelepasan santri muq dilanjutkan. Dan tidak ada pemaksaan dari pihak manapun terkait uang perpisahan. Dan uang yg kami berikan adalah atas keputusan bersama dan tanpa paksaan.
Ibu Tuti Herlinda orang tua dari Raihan Asshidiq menyebutkan bahwa kami bersedia wisuda dilanjutkan dan kami sebagai wali santri tidak merasa desakan atau paksaan atas pemungutan biaya oleh pihak sekolah, dan kami sangat berharap acara pelepasan ini tetap dilaksanakan dan apabila acara ini di tindakan kami sebagai wali santri merasa sangat kecewa apalagi anak-anak kita yang sudah mempersiapkan dengan latihan untuk acara perpisahannya.
Bapak Annadwi, S.Pd. M.M Orang Tua dari Naufal Hadi Maulana “Kami sangat mendukung acara ini karena anak kami dulu pernah menjadi alumni MUQ, Acara ini penuh haru dan air mata, kami harapkan kedepan PemKab Aceh Selatan ikut mendanai acara ini,” sebutnya.
RUSMANSYAH, S.Pi, orangtua dari santri atas nama ALFATHIR RADITYA menyatakan tidak berkeberatan atas pelaksanaan acara pelepasan Santri MUQ sebagai wujud penghargaan dari kami atas usaha dan upaya anak kami dalam mewujudkan cita-citanya menjadi penghafal Al-quran di MUQ Aceh Selatan.
“Kami sangat setuju acara pelepasan tetap dilaksanakan dan kami dari wali santri tidak merasa ada paksaan atas biaya pelepasan tersebut, karena itu merupakan kesepakatan dari wali santri dengan pihak sekolah kami berharap acara tersebut tetap dilaksanakan,” kata Saiful Bahri orang tua dari Muhibbul Bahri.[]