Kisruh Penggalangan Dana Masjid Berujung Pemecatan Ketua Pemuda, Begini Penjelasan Keuchik Rukoh
Theacehpost.com | BANDA ACEH – Keuchik Gampong Rukoh memberhentikan Ketua Pemuda Gampong Rukoh, Basri Effendi yang diduga berselisih pendapat terkait penggalangan dana pembangunan kubah masjid Jamik Silang Rukoh-Blang Krueng.
Ketua Pemuda Gampong Rukoh, Basri Effendi saat dikonfirmasi Theacehpost.com, Rabu 10 Mei 2023, membenarkan pemecatan dirinya oleh keuchik setempat.
“Iya benar, saya diberhentikan melalui SK Keuchik Nomor 7/2023, tanggal 28 Maret 2023 lalu,” kata Basri, Rabu 10 Mei 2023.
Basri mengungkapkan alasan pemecatan dirinya diduga terkait dengan penggalangan dana pembangunan kubah masjid Jamik Silang Rukoh-Blangkrueng.
Basri menyebut, meskipun dalam keterangan surat pemberhentian tidak disebutkan persoalan penggalangan dana untuk masjid, menurutnya indikasi ke arah sana sangat jelas terlihat.
Misalnya, kata Basri, momen pemecatan bersamaan dengan akan dilakukannya penggalangan dana. Keuchik berupaya menghambat kegiatan tersebut, bahkan info penggalangan dihapus dari group whatsaap gampong. Beberapa relawan termasuk ketua pemuda dikeluarkan dari group whatsaap karena mengirim info terkait penggalangan dana masjid.
Basri menuding bahwa keuchik Gampong Rukoh seperti sengaja menghalang-halangi penggalangan dana untuk pembangunan kubah masjid oleh pemuda dua gampong itu.
“Padahal kami sudah berkomunikasi dengan pihak dua gampong. Bahkan Gampong Blang Krueng setuju dengan rencana tersebut. Hal ini dibuktikan dengan ditandatanganinya SK penunjukan PJ pengurus mesjid sementara,” tutur Basri.
SK tersebut, lanjut Basri, bersifat sementara untuk mengisi kekosongan pengurus masjid. Pemuda dari dua gampong akan membantu pengelolaan mesjid sampai ada pengurus definitif.
“Tapi ketika di bawa ke keuchik Rukoh, Pak Keuchik tidak bersedia menandatangan usulan SK tersebut. Padahal SK tersebut juga atas arahan tim keuchik yang selama ini ditugaskan memediasi penyelesaian kepengurusan masjid,” jelas Basri.
Meski tanpa restu dari keuchik Rukoh, pemuda yang terdiri dari dua gampong yakni gampong Rukoh dan Blang Krueng berinisiatif untuk tetap melanjutkan penggalangan dana mengingat kondisi masjid harus segera dilakukan pembangunan demi kenyamanan jamaah, apalagi saat itu mendekati bulan Ramadhan.
“Kondisi masjid saat ini atapnya masih belum ada, ketika hujan, air masuk ke dalam masjid. Ini sangat mengganggu para jamaah yang hendak shalat, apalagi waktu itu, mendekati bulan Ramadhan” cetus Basri.
Basri merasa heran dengan sikap pemerintah gampong Rukoh yang tidak begitu peduli dengan pembangunan masjid jamik tersebut. Padahal, terangnya, Pemerintah Aceh beberapa bulan lalu telah membantu sejumlah uang ,lebih kurang Rp.300 juta melalui APBA 2022 untuk penyelesaian kubah tersebut.
“Karena satu dan lain hal, keuchik Rukoh tidak mau menandatangani salah satu berkas untuk syarat pencairan dana tersebut, sehingga pembangunan kubah jadi terbengkalai,” ujar Basri.
Meski demikian, Basri dan pemuda setempat tidak patah arang. Mereka tetap melanjutkan penggalangan dana secara terbuka, dengan membuka rekening bank atas nama panitia pembangunan masjid Jamik Silang Rukoh-Blang Krueng. Pihaknya juga mencantumkan setiap donatur beserta jumlahnya dalam laporan agar proses penggalangan dilakukan secara transparan.
“Alhamdulillah, setelah hampir satu bulan selama bulan Ramadhan, pemuda Rukoh-Blangkrueng berhasil mengumpulkan dana untuk pembangunan kubah masjid sebesar Rp 380 juta,” sebut Basri.
Bahkan, katanya, penceramah kondang Ustaz Abdul Somad juga ikut meng-endorse, open donasi untuk pembangunan kubah masjid Silang Rukoh-Blangkrueng melalui sebuah video singkat.
“Banyak penyumbang pada waktu itu, setelah UAS (-panggilan Ustaz Abdul Somad) meng-endorse melalui video singkat. Penyumbang bukan hanya dari Aceh, di luar Aceh juga ada, bahkan ada yang dari Australia,” imbuh Basri.
Diketahui, Masjid Silang Rukoh-Blangkrueng merupakan masjid mukim dua gampong yang saat ini dalam tahap pembangunan. Panitia Pembangunan masjid mengalami kendala biaya saat mengerjakan kubah masjid mengingat kondisi kas masjid itu telah kosong.
“Panitia sudah mengumumkan bahwa biaya pembuatan kubah masjid mencapai Rp.500 juta lebih, saat ini dana yang sudah terkumpul sekitar 380 juta. Sisanya kita cari solusi bersama. Jika pemerintah gampong ingin serius membangun masjid mari kita kerjakan sama-sama,” tutur Basri.
Klarifikasi Keuchik Rukoh
Keuchik Gampong Rukoh, H Ibnu Abbas mengklarifikasi atas sejumlah tuduhan yang dilontarkan ketua pemuda Gampong Rukoh, Basri Efendi kepadanya. Ibnu Abbas berujar bahwa tuduhan keuchik menghalang-halangi penggalangan dana masjid tidaklah benar dan tanpa dasar.
“Saya tidak pernah menghalangi atau melarang terkait pembangunan masjid dan penggalangan dana untuk pembangunan masjid,” kata Keuchik Gampong Rukoh, Rabu 10 Mei 2023.
Ibnu Abbas mengungkapkan, alasan tidak ditandatangani SK PJ pengurus masjid tersebut karena pembuatan surat tidak sesuai prosedur dan tanpa melalui musyawarah bersama antara kedua gampong.
Menurutnya, pembentukan pengurus masjid memiliki aturan, seperti membuat laporan pertanggungjawaban pengurus sebelumnya dan memiliki dokumen-dokumen lain. Bahkan ia menduga pihak Basri telah membuat sendiri surat tersebut.
“Pembuatan SK itu dilakukan tidak melalui musyawarah, tidak ada pemberitahuan sebelumnya, seharusnya setiap pembuatan SK punya prosedur, harus dilakukan dialog terlebih dahulu dengan perangkat gampong. Seperti ada berita acara, siapa yang hadir, ada dokumen dan fotonya, kan itu pertanggungjawabannya,” ujar Keuchik Rukoh.
Ketika ditanya apakah pemberhentian ketua pemuda Rukoh berkaitan dengan pengalangan dana masjid, Ibnu Abbas menegaskan bahwa pemberhentian saudara Basri Effendi tidak ada kaitannya dengan kasus penggalangan dana untuk masjid. Alasan pemecatan Basri murni kesalahan yang ia perbuat dan dianggap telah melanggar pakta integritas sebagai ketua pemuda.
“Saya tegaskan pemberhentian ketua pemuda Rukoh tidak ada hubungannya dengan pengalangan dana masjid, ini murni kesalahan yang beberapa kali ia perbuat, khususnya mengenai pakta integritas sebagai ketua pemuda,” sebut Keuchik.
Ibnu Abbas menyebut, saudara Basri telah melanggar pakta integritas sebagai ketua Pemuda. Disamping itu ia juga tidak mengindahkan intruksinya sebagai kepala desa dan beberapa kali mangkir dari kegiatan gotong-royong.
“Kita sudah tegur lisan, tapi perbuatan dia jalan terus,” ujar Ibnu Abbas.
Selain itu, Ibnu Abbas juga menerangkan pihak Basri juga tidak melakukan pelaporan kegiatan terkait penggalangan dana kepadanya, padahal mereka mengumpulkan dana dari masyarakat.
“Saya minta pertanggungjawaban tidak ada,” terangnya.
Kemudian, terkait dikeluarkannya Basri berserta tim dari grup whatsaap (WAG) gampong, Keuchik Rukoh berujar bahwa tindakan itu diambil untuk menjaga ketertiban peserta grup atas informasi yang gencar dibagikan pihak Basri ke grup gampong tersebut.
“Kenapa kami keluarkan yang bersangkutan dari grup gampong karena berisi hasutan, fitnah dan provokasi. Itulah kami putuskan kami keluarkan dari grup tersebut,” terang Keuchik.
Ia menerangkan bahwa peserta grup bukan hanya dari Gampong Rukoh, tapi juga banyak tokoh-tokoh dari luar gampong.
“Kita menghargai anggota grub lain, karena saat ini peserta grup tersebut bukan hanya warga gampong Rukoh, tapi banyak tokoh dan kalangan lainnya yang jumlahnya mencapai 400-san,” katanya.
Sementara itu, Tuha Peut Gampong Rukoh, M. Nasir Daud, angkat bicara terkait kisruh yang kian hari menjadi bola liar di tengah masyarakat Gampong Rukoh.
Nasir menyebutkan akar permasalahan yang terjadi sebenarnya pada SK penggalangan dana. Ia pernah memberi wejangan kepada tim Basri bahwa penggalangan dana boleh dilakukan, tetapi tidak membawa nama pengurus masjid, atau PJ pengurus masjid.
“Sebaiknya penggalangan dana mengatasnamakan relawan kepemudaan, bukan dari PJ panitia masjid. Nanti dana yang sudah terkumpul langsung dimasukkan ke kas melalui rekening masjid,” tutur Nasir.
Kemudian ia juga mengomentari terkait pemberhentian saudara Basri sebagai Ketua Pemuda. Menurutnya dalam hal ini pemerintah gampong tidak perlu gegabah dalam mengambil keputusan dan mempertimbangkan kembali keputusan tersebut.
“Untuk surat pemberhentian saat ini masih rancu, sementara waktu ditunda dulu oleh Camat, jadi kepemudaan masih di bawah kendali saudara Basri,” kata Tuha Peut Rukoh.
Dalam kesempatan itu Keuchik Rukoh menghimbau kepada masyarakat untuk tidak terprovokasi dengan hal-hal yang merusak persatuan. Ia membuka pintu kepada masyarakat jika ingin mendengar keterangan langsung darinya terkait persoalan ini.
“Warga jangan terprovokasi dengan hal-hal yang tidak baik, jangan mudah terpancing dengan isu-isu yang tidak benar. Bila ada masalah datang tanya langsung. Jadi lebih enak,” demikian Ibnu Abbas, Keuchik Gampong Rukoh.[]