Kisah Touring Empat Wartawan Jakarta hingga Aceh: Seram Ketemu Sapi

Tim Jelajah Kebangsaan Wartawan - Persatuan Wartawan Indonesia (JKW-PWI), Agus ‘Blues’ Asianto (kedua kiri), Indrawan ‘Ibonk’ (kiri), Sonny Wibisono (ketiga kiri), dan Yanni Krishnayanni (kanan) berada di Kota Banda Aceh, Senin, 22 November 2021. (Foto: Eko Deni Saputra)

Theacehpost.com | BANDA ACEH – Empat anggota Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat melakukan perjalanan (touring) menggunakan sepeda motor keliling Indonesia.

banner 72x960

Keempat riders dari Tim Jelajah Kebangsaan Wartawan (JKW-PWI) tersebut terdiri dari Agus ‘Blues’ Asianto (trenzindonesia.com), Indrawan ‘Ibonk’ (journeyofindonesia.com), Sonny Wibisono (otomotif1.com), dan Yanni Krishnayanni (askara.co).

Perjalanan mereka berawal dari Jakarta pada 28 Oktober 2021. Bertempat di Gedung Dewan Pers, Jakarta, keempat jurnalis ini dilepas langsung oleh Ketua PWI Pusat, Atal S Depari.

Setelah menempuh perjalanan dari Jakarta menuju Sumatra, Blues, Ibonk, Sonny, dan Yanni, tiba di Kota Banda Aceh, Senin, 22 November 2021.

Di Kota berjuluk ‘Serambi Mekkah’ ini, keempat jurnalis ini disambut Ketua PWI Aceh terpilih, M. Nasir Nurdin dan Ketua DKP terpilih, Tarmilin Usman, serta Atal S Depari yang kebetulan tengah berada di Kota Banda Aceh.

Selain itu, turut hadir juga pihak sponsor perjalanan Tim JKW-PWI, Kingland atau produk ban motor.

Dalam pertemuan di salah satu rumah makan khas Aceh di seputaran Kecamatan Ulee Kareng itu, Ketua PWI Aceh periode 2021-2026 terpilih, Nasir Nurdin berharap dalam reportasenya para riders dapat membangun citra Aceh.

“Semoga hasil dari perjalanan yang kawan-kawan lakukan saat ini bisa terekam dalam satu buku, seperti harapan Ketua PWI Pusat tadi. Tolong jaga kesehatan kawan-kawan, selamat menempuh perjalanan selanjutnya,” kata Nasir Nurdin, yang juga Pemimpin Redaksi (Pemred) The  Aceh Post.

Ketua PWI Aceh terpilih, Nasir Nurdin (kiri), Ketua PWI Pusat, Atal S Depari (kedua kiri) bersama Tim JKW-PWI di Kota Banda Aceh, Senin, 22 November 2021. (Foto: Eko Deni Saputra)

Kala diwawancarai Theacehpost.com, mereka berbagi kisah perjalanan, khususnya saat menelusuri jalan lintas nasional pantai barat dan selatan Aceh (Barsela).

“Aceh ini tidak seperti yang digambarkan sama kami. Aceh ini indah (panorama), didukung dengan jalanannya. Sejauh ini, dari Jakarta-Sumatra,  cuma Aceh yang bagus. Jalan Aceh ini lebih panjang. Meulaboh-Banda Aceh lebar banget, kita seperti di jalan tol,” ujar Ibonk.

Terkait hambatan, Ibonk mengaku hingga saat ini Tim JKW-PWI tak mendapat masalah yang berat. Persoalan-persoalan yang dihadapi mampu mereka atasi melalui kekompakan tim.

“Hambatan selama touring pastinya ada, seperti akibat faktor cuaca, kerusakan mesin dan bocor ban. Tapi, itu sudah biasa, alhamdulillah, masih bisa kita lalui,” katanya.

“Yang ditemukan, sapi merdeka,” seloroh Yanni, satu-satunya pengendara wanita di Tim JKW-PWI.

“Kalau di Aceh (hambatannya) sapi, Padang karena kambing, di Palembang dan Sabang adalah monyet, tapi yang seram itu sapi-sapi yang berkeliaran di jalanan. Semoga perjalanan ke depan, masih kita rasakan kelancarannya seperti sebelumnya,” lanjut Ibonk.

HPN 2022

Rider senior, Agus ‘Blues’ Asianto menyebut Tim JWK-PWI akan melanjutkan perjalanan hari ini menuju ke Sumatera Utara melalui lintas nasional Jalan Banda Aceh-Medan. Setelah itu mereka akan menuju Kepulauan Riau (Kepri) dan menyeberang ke Pontianak.

“Kami running terus. Target kita harus masuk 34 provinsi, 15 pulau dan menempuh perjalanan sekitar 17.000 km,” ucap Blues.

Bila tak ada halangan dan rintangan, Tim JKW-PWI direncanakan akan memeriahkan peringatan HPN pada 9 Februari 2021 di Jakarta.

“Kita akan ‘finish’ di HPN 2022, 9 Februarti itu hanya seremonial. Satu hari istirahat, kita akan jalan lagi ke provinsi yang belum kita singgahi. Waktu kita hanya 105 hari di atas kertas, kalau itu kita kejar sampai HPN. Ini kita di Sumatra sudah hari ke-26,” ungkap Blues.

Ibonk menambahkan, tujuan menempuh perjalanan ribuan kilometer ini untuk mengikat rasa kebangsaan, mempromosikan wisata, serta membuat laporan kondisi yang dialami dan yang terjadi di seluruh sudut bagian Indonesia.

“Kita bertemu semua pihak, baik polisi, ASDP, perhubungan, kita minta pesan-pesan dari mereka dan kita laporkan juga persiapan mereka. Jika ditemukan kendala, kita bisa memberikan masukan atau ada sesuatu yang cukup baik, kita juga laporkan agar ditiru daerah lain,” ujarnya.

Selain itu, dalam ekspedisi keliling Indonesia ini Tim JKW-PWI juga bertekad menaklukkan Seven Summit Indonesia atau yang sering disebut sebagai gunung tertinggi yang mewakili 7 pulau terbesar yang ada di Indonesia.

Touring JKW-PWI ini juga mengikat dengan pendakian Seven Summit Indonesia yang diwakilkan semangat kami oleh ibu Yanni, dia sendiri yang akan mendaki,” ungkap Blues.

“Beliau sudah naik salah satu seven summit saat touring Jakarta-Aceh, yakni Gunung Kerinci di Jambi, artinya satu gunung sudah diselesaikan,” pungkasnya. []

Komentar Facebook

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

1 Komentar

Sudah ditampilkan semua