Kisah Ratna Khairani Tekuni Kerajinan Tangan, Raup Cuan hingga Berbagi Motivasi

Galeri Jeri Lentik, surganya barang-barang kreatif di Kota Banda Aceh. [Foto: Istimewa]

THEACEHPOST.COM | Banda Aceh – Bisnis kerajinan tangan semakin diminati di tengah gempuran barang produksi massal. Masyarakat yang memiliki ide kreatif dapat menuangkan ide tersebut ke dalam seni penciptaan barang-barang baru yang bermanfaat secara ekonomi.

banner 72x960

Bisnis kerajinan tangan disukai masyarakat karena produk yang dijual memiliki tampilan unik dan menarik. Keterampilan dan kreativitas menjadi kunci sukses untuk menjalankan bisnis ini.

Ratna Khairani merupakan seorang pengrajin asal Kota Banda Aceh. Ratna berhasil membangun merek untuk hasil kerajinan tangan yang telah ditekuninya bertahun-tahun, yaitu Jari Lentik. Jari Lentik juga sudah memiliki galeri usaha sendiri di Kota Banda Aceh.

Ratna mengatakan, dirinya termotivasi menekuni bisnis kerajinan tangan ini berangkat dari keinginannya yang ingin menambah pundi-pundi rupiah untuk bisa mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari.

Produk Jari Lentik cocok dijadikan bingkisan hadiah untuk kerabat yang menikah. [Foto: Istimewa]
Ratna merintis UKM Jari Lentik dengan harapan supaya bisnis itu bisa dijadikan sebagai modal untuk menopang segala keperluan di usia tua nanti.

“Motivasi awal tentunya kita ingin cari pemasukan tambahan dengan cara yang kreatif dan halal. UKM Jari Lentik saya rintis supaya bisa dijadikan tempat untuk saya bisa terus berinovasi mengembangkan ide-ide kreatif yang saya miliki ke dalam produk barang yang saya kerjakan,” ujar Ratna Khairani, Banda Aceh, Kamis (20/6/2024).

Ratna menambahkan, dirinya juga sangat senang melakoni profesinya sebagai seorang pengrajin. Sekalipun tantangan untuk berkreasi tidaklah mudah karena bahan-bahan baku yang dibutuhkan perlu didatangkan dari dalam maupun luar Aceh, namun ia terus menyemangati diri bahwa usahanya bisa mendatangkan banyak manfaat kepada orang sekitar.

Perlu diketahui bahwa sektor kerajinan tangan memiliki potensi pasar yang beragam, mulai dari orang-orang awam yang membeli produk kerajinan sebagai dekorasi hingga orang-orang yang memiliki minat tinggi terhadap karya-karya tertentu.

Galeri Jari Lentik di Banda Aceh menyediakan produk menarik untuk teman atau kolega yang sedang wisuda. [Foto: Istimewa]
Makanya sektor kerajinan tangan masuk ke dalam sektor yang berpeluang tinggi untuk mendukung pertumbuhan ekonomi. Apalagi di era digital sekarang dimana pelanggan dan penjual dapat terhubung secara mudah melalui platform online seperti e-commerce dan media sosial.

Selain memiliki peminat, pelaku usaha kreatif juga bisa menghadirkan produk-produk yang harganya kompetitif. Tentu saja, harga sebuah produk akan disesuaikan dengan tingkat kesulitan pembuatan serta bahan baku yang digunakan untuk menghasilkan karya tersebut.

Selain itu, harga sebuah kerajinan tangan juga akan ditentukan apabila karya tersebut termasuk ke dalam kategori limited edition, atau bahkan hanya tersedia satu item saja.

Di sisi lain, Ratna menegaskan, dirinya akan terus menyelami kreativitasnya hingga batas maksimal. Ia ingin terus menghadirkan produk-produk berkualitas tinggi dan disukai masyarakat.

Dekorasi menarik untuk acara-acara tertentu bisa ditemukan di Galeri Jari Lentik. [Foto: Istimewa]
Ratna juga ingin membuka kelas untuk melatih generasi muda, terutama yang ada di Banda Aceh, untuk mengeksplorasi kreativitas yang dimiliki setiap individu dalam seni penciptaan barang-barang baru yang bernilai jual tinggi.

“Sebagai pelaku usaha kreatif, kita harus bisa mengeksplorasi berbagai potensi yang kita miliki untuk mengembangkan kemampuan kita terhadap karya-karya yang kita ciptakan,” ujarnya.

Pada kesempatan yang sama, Ratna Khairani juga mengapresiasi kehadiran Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah (Diskop UKM) Aceh yang selama ini telah banyak berjasa mendampingi pelaku UKM berkembang seperti UKM Jari Lentik.

“Saya merasa sangat terbantu dengan kehadiran Diskop UKM Aceh, terutama dengan seminar-seminar yang diadakan telah membuka cakrawala bisnis kami berkembang. Diskop UKM Aceh juga sangat suportif dalam mendukung usaha kami, seperti halnya bantuan-bantuan alat produksi yang diberikan kepada kami pelaku UMKM di Aceh,” pungkasnya. (Akhyar)

 

Baca berita The Aceh Post lainnya di Google News

Komentar Facebook